Gelombang Panas Terik di Rajasthan, India, Tewaskan Sembilan Orang

Gelombang Panas Terik di Rajasthan, India, Tewaskan Sembilan Orang
Bagikan :

New Delhi-Kliktodaynews.com|| Sedikitnya sembilan orang telah meregang nyawa akibat dugaan sengatan panas di negara bagian Rajasthan, India barat, kata sebuah media pada hari Jumat (24/04), dengan suhu yang diperkirakan akan terus meningkat di tengah-tengah perkiraan akan terjadinya gelombang panas yang parah.

Dilansir dari Media Ruters, panas yang sangat menyengat di bagian utara negara ini telah menjadi penyebab kekhawatiran selama pemilihan umum besar-besaran, dan ibukota, New Delhi, akan memberikan suara pada hari Sabtu dengan suhu yang diperkirakan akan mencapai sekitar 45 derajat Celcius (113 derajat Fahrenheit).

Suhu musim panas di India seringkali melampaui batas maksimalnya pada bulan Mei, tetapi para ilmuwan telah memberikan perkiraan akan adanya lebih banyak hari-hari dengan gelombang panas dibandingkan hari-hari biasanya pada tahun ini, yang sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya hujan badai dan fenomena cuaca El Nino yang masih berlangsung namun semakin mereda.

Sedikitnya sembilan orang tewas di Rajasthan diduga karena jatuh sakit akibat cuaca panas yang menyengat, demikian ungkap media setempat.

Para petugas tim SAR di negara bagian tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa mereka belum dapat memastikan penyebabnya, karena pemeriksaan medis belum sepenuhnya rampung.

Berita ini rilis setelah kota Barmer di Rajasthan mencatat rekor suhu tertinggi minggu ini dengan rekor 48,8 C (119,84 F) pada hari Kamis (23/05).
Para ahli meteorologi telah memperingatkan akan adanya kondisi-kondisi yang berkisar dari gelombang hawa panas biasa hingga gelombang hawa panas yang parah di berbagai wilayah di negara bagian ini, serta di negara bagian utara, Punjab dan Haryana.

Para ahli meteorologi India menetapkan ambang batas gelombang panas pada suhu maksimum 40 C (104 F) di dataran negara ini, serta setidaknya 4,5 C dari suhu maksimum normal.

Di negara bagian selatan, Kerala, sebaliknya, setidaknya tujuh orang meninggal setelah hujan yang terjadi sebelum masa penghujan yang sekitar 18% persen lebih deras dari biasanya, menyebabkan banjir yang mengganggu jadwal penerbangan di beberapa wilayah. (Wtg)

Bagikan :