AstraZeneca Mulai Melakukan Penarikan Vaksin COVID di Seluruh Dunia

AstraZeneca Mulai Melakukan Penarikan Vaksin COVID di Seluruh Dunia
Bagikan :

AS – Kliknewstoday.com|| Vaksin yang dikembangkan di Universitas Oxford ini pernah disebut sebagai “vaksin untuk dunia” karena bisa disimpan di lemari es, bukan di dalam suhu freezer yang sangat dingin seperti yang biasa digunakan untuk suntikan mRNA alternatif, sehingga lebih cocok untuk negara sedang berkembang.

Dilansir dari Newssky, Pihak AstraZeneca (AZ) mengatakan permintaan untuk vaksin tersebut telah menurun karena vaksin yang lebih mutakhir menargetkan varian virus yang lebih baru. Perusahaan ini tidak lagi memproduksi atau memasok vaksin tersebut.

Penarikan secara bertahap telah dimulai di Uni Eropa, dimana European Medicines Agency mengumumkan bahwa vaksin tersebut tidak lagi diperbolehkan untuk digunakan.

Dalam sebuah pernyataan, AZ mengatakan: “Menurut perkiraan independen, lebih dari 6,5 juta nyawa berhasil diselamatkan pada tahun pertama penggunaan vaksin ini dan lebih dari tiga miliar dosis dipasok secara global.

“Upaya kami telah diakui oleh pemerintah di seluruh dunia dan secara luas dianggap sebagai komponen penting untuk mengakhiri pandemi global.

“Kami sekarang akan bekerja sama dengan para regulator dan mitra kami untuk menyelaraskan langkah ke depan yang jelas untuk mengakhiri bab ini dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pandemi COVID-19.”

Vaksin ini telah digunakan selama beberapa bulan sebelum muncul laporan tentang pembekuan darah yang tidak biasa.

Di Inggris, badan pengawas obat-obatan merespons dengan merekomendasikan vaksin ini hanya untuk orang berusia di atas 30 tahun, sebelum meningkatkan batas usia menjadi 40 tahun.

Vaksin ini belum digunakan di Inggris sejak dimulainya program booster, meskipun pemerintah mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena vaksin mRNA lebih efektif, jadi bukan karena kekhawatiran akan efek sampingnya.

Namun, lebih dari 50 orang yang mengalami pembekuan darah setelah vaksinasi sedang menempuh jalur hukum terhadap AZ di Pengadilan Tinggi, mengklaim bahwa perusahaan tersebut gagal memberi tahu mereka secara akurat tentang potensi risiko.

Perusahaan tersebut mengatakan bahwa uji klinis dan bukti dunia nyata telah menunjukkan bahwa vaksin tersebut memiliki “profil keamanan yang cukup baik”. (Wtg)

Bagikan :