BATU BARA – Kliktodaynews.com|| Tiga Nelayan asal Kabupaten Batu Bara Hampir tewas dilaut, akibat di pukul orang tak dikenal (OTK) yang diduga para nelayan tradisional. Pasalnya ketiga nelayan tersebut menangkap ikan diperairan pantai cermin serdang bedagai. Selasa (03/08/2021).
Kejadian sadis ini dialami oleh ketiga nelayan asal kabupaten batu bara yaitu ,” Herman (32) warga Pangkalan Dodek, Kec Medang Deras, Batu Bara – Dimas (21) Dusun Benteng, Desa Kayu Besar, Kec Bandar Khalifah dan Abdul Rahim Harahap (27) Warga Desa Benteng, Bandar Khalifah menuturkan mereka bertiga di siksa, bahkan ditusuk ama pedang samurai, kemudian merekapun disiram dengan minyak solar.
Menurut korban yaitu Herman saat itu mau narik pukat, tiba- tiba datang puluhan kapal nelayan tradisional mengepung kami.
Diantara puluhan kapal nelayan itu ulurkan tali dibagian baling-bling (kipas), ” Otomatis kapal kami tak bisa bergerak, karena baling – baling dililit tali, sehingga mesin kapal langsung mati,” cetus Herman.
Ketika kami bertiga disiram minyak solar, para nelayan tradisional itu menjerit -jerit sebutkan bakar,, bakar,,, bakar
Kondisi ketiga warga batu bara ini alami trauma sangat mendalam, akibat dipukuli di air, bahkan dilanggar apabila kami timbul kepermukaan
Kalau luka-luka dibagian badan dan kaki sudah tidak kami hiraukan, yang sangat menyakitkan kami ditusuk samurai, ditolak keair.
Jarak kejadiannya sekitar 4 – 5 Mil dari bibir pantai, dekat jermal.
Sedangkan kapal motor yang lain melempari mereka dengan batu dan bom molotov, sehingga kapal Bot kami terbakar, ujar Herman.
Tidak sampai disitu saja, mereka naik kekapal kami memukuli kami bertiga dengan kayu, dan kaki saya di tusuk dengan samurai, jelas Herman.
Badan kami bertiga disiram minyak solar, sambil teriak bakar, namun ada juga yang menunjangi kami agar terjun kelaut yang dalamnya 5 meter, “kami ditunjangi dipaksa terjun kelaut bang,” terang Herman.
Usai terjun ke laut, mereka masih melakukan aksi kekerasan, seolah – olah ingin membunuh anak buah kapal (ABK).
Dalam kondisi yang lemah sambil minum air laut, kami masih ditabrak dengan kapal motor mereka, ketika kapal mereka mengarah ke kami, terpaksa kami menyelam, ketika timbul kami dipukul dengan kayu, jelas Herman sambil menyeka air matanya.
“Kami sudah pasrah bang, tenaga untuk berenang sudah habis, kami hanya diam sambil mengapung,” ulas Herman.
Salah seorang nelayan melemparkan pelampung dan kami dibawa ke salah satu pantai wisata, “sampai di pantai Rahim kami masih dipukuli,” terangnya.
Kami tidak tahu apakah kapal motor kami sudah tenggelam karena di bakar atau tidak.
Kejadian ini kami dibantu warga setempat, dan diantar oleh security Aqua Pam Pantai Cermin, sampai di simpang Jalinsum, ujar Herman dengan lesu.
Kami sudah melakukan jalur hukum, dan melaporkan ke Polres Serdang Bedagai, mohon pihak Kepolisian agar mengusut tuntas kasus pemukulan ini, pinta Herman. (STAF07/KTN)