Demakson Tampubolon Lapor Balik Mantan Bupati Tapteng, Sejuta Seperti Bakhtiar Saya Tidak Takut

Bagikan :

Tapanuli Tengah, Kliktodayews.com||Akibat nyaris bentrok di Warung nasi di Kelurahan Sibuluan Kecamatan Sarudik,  Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Periode 2017-2022 melaporkan Demakson Tampubolon ke Polres Tapteng atas dugaan kasus UU ITE, karena tidak menerima dibuat siaran langsung atas kejadian Bakhtiar Ahmad Sibarani ajak duel Demakson Tampubolon dan dihari yang sama ditempat yang sama kedua-duanya  saling melapor ke Polres Tapteng pada Minggu (24/12/2023).

Pelaporan terlebih dahulu dilakukan Bakhtiar Ahmad Sibarani melaporkan Demakson Tampubolon melaporkan mantan Bupati Tapteng atas dugaan tindak pidana  Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) berdasarkan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik, Pasal 27 ayat 3 Junto Penghinaan.

Informasi dihimpun, kejadian bermula ketika Bakhtiar Ahmad Sibarani hendak makan di sebuah warung di dekat jembatan Sibuluan. Saat itu, Bakhtiar Sibarani menemui Demakson Tampubolon yang kebetulan juga berada di warung tersebut, untuk mencoba mengajak berbincang dan menasehati Demakson Tampubolon.

Namun, situasi berubah ketika seorang perempuan di sebelah Demakson hendak memvideokan Bakhtiar, yang menyebabkan Bakhtiar meninggalkan warung tersebut.

“Niat saya mau menasehati, karena postingan-postingan yang saya lihat selama ini menurut amatan saya, saya duga itu sering memprovokasi masyarakat. Saya tidak ada ngomong kasar dan mengancam apapun,” ujar mantan penguasa Tapteng itu.

“Saya pegang dia mau saya ajak ngomong di salah satu meja kosong. Kalau memang berani, lawan ngomong, saya pegang baik-baik. Kan gak mungkin saya mau pukul orang, karena saat itu orang ramai, saya bicara baik, tapi yang ada penyambutan kurang baik. Karena dia tidak mau, saya duduk dan ingin lanjut makan. Lalu Son Demak itu berbicara dengan perempuan yang tidak saya kenal, dengan berbisik tapi terdengar rekam, rekam,” ungkap Bakhtiar.

Menurut Bakhtiar, “kan tidak etis kalau lagi mau makan kita di rekam rekam orang Saya lebih memilih menghindari, saya bilang saya mau makan, lalu dia bilang kami mau makan juga, lantas dari pada ribut saya pergi meninggalkan warung itu. Namun di media sosial saya lihat berbeda ceritanya,” ungkap Bakhtiar.

“Niat saya hanya ingin menasehati untuk menjaga kekondusifan, gak ada yang lain. Tapi di media sosial ceritanya dibalikkan, tidak baik seperti itu, jangan menciptakan yang tidak baik. Saya ingatkan jangan merasa kebal hukum dan merasa preman. Kalau merasa hebat, lakukanlah itu untuk membela Negara, bukan hal lain,” kata Bakhtiar.

Tidak terima dengan kejadian itu, Bakhtiar Sibarani langsung membuat laporan ke Polres Tapteng.

Sementara itu, di hari yang sama, Demakson Tampubolon juga melaporkan Bakhtiar Ahmad Sibarani ke Polres Tapteng, terkait dugaan tindak pidana perkelahian tanding, sebagaimana diatur dalam UU 1/1946 tentang KUHP, Pasal 184 Jo 182.

Usai membuat laporan, Demakson melakukan Konfrensi Pers kepada wartawan dirinya datang kepolres Tapteng dikarenakan adanya kejadian percekcokan dengan Bakhtiar Ahmad Sibarani yang terjadi disalah satu rumah makan di Kelurahan Sibuluan, Kecamatan Sarudik.

“Perlu saya jelaskan, bahwa kejadian yang sebenarnya, Saat itu saya duduk dikedai makan. Ketika makanan dihidangkan dan belum saya makan, tiba-tiba datang segerombolan semacam preman ini, kalau tak salah ada kurang lebih 10 orang datang menjumpai dan dia (Bakhtiar,red) mengatakan ‘ayo kita main! Kau sudah menantang saya. Ayo kita main!’ Berulang-ulang dia sebut itu ‘ayo kita main!. Main apa saya bilang, ayo kita main katanya, kejalan dulu kita main, trus saya bilang oh ok kalau kita main saya videokan dulu biar siaran langsung kita main”, jelasnya.

Ketika saya buat siaran langsung, kupikir hebat dia, ternyata dia kocar kacir pigi sama semua gerombolannya karena ada sekitar empat mobil dijejerkan dari jembatan dijalan sampai jalan macet. Itulah peristiwa yang sebenarnya bukan yang seperti yang divideo itu,” terang Demakson.

Demakson juga menyatakan, dalam video konfrensi pers Bakhtiar Ahmad Sibarani menyebutkan tidak selevel dan tidak urusan dengannya, namun ditemui dengan alasan menasehati.

“Apa urusannya menasehati saya, kan dia bilang tidak level, dan tidak ada urusan dengan saya, lalu kenapa dia datang jumpai saya, disana saya itu mau makan bukan untuk dinasehati, orang mau makan malah diganggu. Apa maksudnya dia datang temui saya coba, sementara katanya tidak ada urusan dan tidak kenal, tidak selevel dengan saya, biarlah masyarakat yang menilai,” ujar Demakson.

Oleh karena itu saya minta kepada Bakhtiar Ahmad Sibarani bertobatlah, karena Kerajaan Tuhan sudah dekat, jadi jangan sombong dan sok sehat masyarakat Tapteng sudah benci kepada mu.Kau ingat Bakhtiar, dulu kau pernah katakan seribu seperti Raja Bonaran Situmeang kau tidak takut.Jadi perlu saya katakan, sejuta seperti kau Bakhtiar Ahmad Sibarani, aku tidak takut”, tandasnya.(HP).

 

Bagikan :