Lima Hari Hanyut Di Sungai Lau Renun, Jasad Putra Marbun Ditemukan 

Korban ditemukan, Selasa (03/03./2020) sekira pukul 10.00 Wib
Korban ditemukan, Selasa (03/03./2020) sekira pukul 10.00 Wib
Bagikan :

Dairi-Kliktodaynews.com Setelah lima hari lamanya pencarian seorang bocah yang terseret arus sungai, oleh gabungan Tim SAR terdiri dari Rescue Kantor SAR Medan, Koramil Tanah Pinem, Polsek Tanah Pinem dan warga sekitar.

Data dan informasi yang dihimpun, jasad Putra Marbun (11) warga Dusun Lau Njuhar 2, Desa Magan Molih, Kabupaten Dairi yang dikabarkan akhirnya berhasil ditemukan.

Pencarian yang dilakukan selama 5 hari berturut-turut terhadap Putra Marbun oleh gabungan tim SAR. Korban sebelumnya dikabarkan hanyut terseret arus air di Sungai Lau Renun, Kabupaten Dairi.

Sulitnya kondisi medan saat dilalui, namun semangat tidak surut, melakukan pencarian jasad korban oleh gabungan Tim SAR tetap dilakukan.

Pada hari pertama hingga hari ketiga, Tim SAR gabungan menyisir sungai menggunakan perahu rafting, dengan mengawalinya beranjak dari lokasi korban awal hanyut hingga sejauh 10 Kilometer jarak tempuhnya.

Selanjutnya, dihari ke empat dan ke lima tim SAR gabungan memutuskan untuk melakukan pencarian dengan metode Scouting darat yaitu melakukan penyisiran disepanjang tepi aliran sungai Lau Renun hingga ke air terjun Sampuran.

Dari lokasi awal hanyutnya korban Putra Marbun diperkirakan berjarak berkisar 15 Kilometer dan akhirnya pada hari ke lima, Korban ditemukan, Selasa (03/03./2020) sekira pukul 10.00 Wib dan tiba di pemakaman pukul 16.30 wib.

Disaat tim Basarnas gabungan sedang fokus menyisir sungai, menerima informasi bahwa seorang pemancing telah menemukan jasad Putra Marbun dalam keadaan meninggal dunia.

Dari lokasi awal kejadian dengan lokasi penemuan jasad korban diperkirakan berjarak berkisar 25 Kilometer dari Desa Lau Kapras Kabupaten Dairi.

Setelah mendapat informasi tersebut, tim SAR gabungan langsung menuju lokasi penemuan menggunakan mobil Rescue Carrier.

Diperkirakan berjarak tempuh sekira 2,5 Jam perjalanan, hal ini dipengaruhi kondisi medan yang cukup sulit dan setibanya di lokasi. Jasad korban langsung dievakuasi dan atas permintaan keluarga Putra Marbun menuju ke pemakaman, Selasa (03/03/2020) sekira pukul 16.30 Wib.

Kepala Kantor SAR Medan, Toto Mulyono, SE mengatakan Tim SAR gabungan mengalami kesulitan untuk mengevakuasi korban dikarenakan akses jalan yang rusak dan lokasi di bawah perbukitan.

Oleh karenanya, sehingga tim harus ekstra berhati-hati dan selalu waspada dikarenakan sisi yang kiri tebing dan yang kanan ada jurang.

“Namun berkat kerja keras dan semangat personil kita di lapangan, hingga akhirnya korban dapat dievakuasi dan langsung melakukan serah terima kepada keluarga korban,” kata Kepala SAR Kota Medan melalui Aplikasi WhatsApp diterima reporter media Kliktodaynews.Com.

Kronologi Singkat, Diketahui sebelumnya, Jumat 28 Februari 2020 sekitar pukul 16.00 wib Putra Marbun (11) merupakan korban hanyut bersama temannya, Rina Br Sihombing (5) di Sungai Lau Renun, Kecamatan Tanah Pinem saat ziarah bersama keluarganya

Kedatangan  mereka bersama dengan ibunya sedang berjiarah ke makam kakek korban di tepi Sungai Lau Renun, tepatnya di Dusun Lau Njuhar 2, Desa Mangan Molih, Kabupaten Dairi.

Disaat ibu korban berniat mengambil air dari sungai, korban bersama adik sepupu perempuannya ikut ke sungai dan mandi mandi.

Dikarenakan dalam keseharian semasa hidupnya, korban Putra Marbun sudah biasa mandi dan berenang di sungai Lau Renun itu.

Ibu korban, setelah selesai mengambil air ibu korban naik ke atas meninggalkan kedua bocah malang itu, namun korban dan adik sepupu korban masih berenang.

Diduga karena tidak kuat melawan arus air sungai akhirnya korban dan adik sepupunya hanyut terbawa arus air sungai dan pada hari yang sama sekira pukul 18.00 wib.

Adik sepupu perempuan korban berhasil ditemukan berjarak sekira 2 Kilometer dari lokasi awal saat hanyut dalam kondisi telah meninggal dunia. (RY/KTN)

Bagikan :