Singkil – Kliktodaynews.com DIAWALI rasa rindu menyatukan dan untuk menjalin silahturahmi keturunan leluhur Malau Raja, panitia pelopor Perpulengen/Punguan (Perkumpulan) Marga Malau se-kabupaten Aceh Singkil – Subulussalam menggelar Deklarasi dan pengukuhan pengurus di Kediaman ketua Pengadilan Negeri Aceh Singkil Subulussalam H Hamzah Sulaiman Malau SH di Desa Lipat Kajang Atas Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil, Sabtu (26/09/2020) sekira pukul 10.00 WIB.
Inisiator (pelopor) pembentukan Perkumpulan sekaligus ketua Panitia acara, Maksum Malau atau Pak Suci Malau menuturkan kepada kliktodaynews, niat untuk menghimpun keturunan Marga Malau sudah lama dicita-citakan, Insha Allah hari ini dengan mengikuti Protokoler Kesehatan, terwujud deklarasi dan pengukuhan pengurus Perpulungen/Punguan Malau se-Aceh Singkil Subulussalam Periode 2020-2023″.
“Perjalanan sangat panjang dan banyak mengalami kendala. Sejak lima tahun lalu niat ini sudah tercetus dan mendapat dukungan tetua-sesepuh marga Malau. Langkah awal waktu itu saya menelusuri silsilah Tarombo Malau kemudian saya tuangkan ke Media Sosial (Facebook) dan membentuk Group komunikasi via WhatsApp. Ujar Maksum Sabtu malam
“Dari situ terjalin komunikasi yang berlanjut pada tatap muka beberapa penggerak untuk membahas pembentukan Perkumpulan ini.
Di mulai dari tatap muka pada bulan Juli 2020.
Kemudian pertemuan di Desa Tanah Bakha Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil, dihadiri perwakilan marga Malau dari kecamatan Singkil, Kecamatan Suro Makmur, Kecamatan Simpang Kanan, Kecamatan Gunung Meriah, kemudian perwakilan dari Pemerintah Kota Subulussalam serta perwakilan dari Punguan Naimarata (senina/dongan tubu) marga Malau. Selasa (22/08/2020) lalu.
“Awalnya hanya berharap untuk kalangan sendiri di daerah Singkil Subulussalam saja karena dianggap penting demi kebutuhan untuk menjalin silahturahmi secara interen dengan tujuan agar tidak lupa kepada leluhur, terlebih generasi anak cucu kita ke depan.
Tidak terbayangkan, bila tidak dari sekarang digerakan untuk melestarikan budaya terlebih silsilah asal muasal marga Malau bisa bisa identitas keturunan Opung Malau Raja akan punah karena tidak dianggap penting membubuhkan marga Malau di ujung namanya. “Ini kekhawatiran kami di Aceh Singkil ini”.Tegas Maksum
“Selain Forum Komunikasi mempererat Silahturahmi dan saling tolong menolong dalam satu rasa sepenanggungan, perkumpulan ini juga bertujuan untuk menunjukan jati diri bahwa keturunan Opung Malau Raja dari Pusuk Buhit Samosir eksis di perantauan dan menetap di Aceh Singkil dan tidak lupa akan Bonapasogit (Tanah Asal).
“Kami terharu karena tidak menduga bahkan tidak pernah terbersit di benak bahwa kami bisa terkoneksi bahkan mendapat support dari Punguan Malau di luar Aceh Singkil seperti Punguan Malau se-Jabodetabek atau Malau secara person di luar wilayah lainnya. “Ini menambah semangat kami dalam perjalan sangat panjang untuk segera membentuk Perkumpulan ini. Ungkap Maksum terharu.
Saat ditanya harapannya ke depan tentang Generasi Muda Malau di Aceh Singkil Subulussalam, Maksum Malau mengatakan, “kepada keturunan marga Malau yang sedang menjalani proses pendidikan di Perguruan Tinggi, kelak bila sudah selesai pendidikan agar mengabdikan ilmu pengetahuannya untuk membangun kampung halaman guna mengangkat derajat saudara saudara serta memotivasi sesama generasi yang tidak mengecap pendidikan tinggi demi meningkatkan Sumber Daya Manusia di keluarga besar Malau Aceh Singkil Subulussalam.
“Belum terdata resmi. Namun diperkirakan ada ribuan jiwa Anak, Boru, Bere dan Ibere marga Malau se-Aceh Singkil Subulussalam. Kita banyak, bahkan memiliki SDM yang tinggi. Terbukti dengan banyaknya marga Malau serta boru di sini yang menjadi ASN, TNI-POLRI, Politikus, Ulama, anggota DPRD, pejabat Pemda dan lainnya. Tandas Maksum saat di tanya jumlah jiwa marga Malau di daerah ini.
Dikatakan Maksum lagi. Usai Deklarasi Perkumpulan ini, diagendakan Perpulengen Malau Singkil Subulussalam akan menggelar Kenduri Besar untuk membahas program kerja ke depan termasuk pemutakhiran data jumlah anggota, penelusuran Tarombo dan wacana Pulang Kampung (Napak Tilas) ke Tanah Leluhur di Samosir Sumatera Utara,
“Bila tidak karena Pandemi Covid 19 ini rencana itu akan diwujudkan secepatnya. Namun disepakati acara Kenduri Besar Insha Allah di gelar bulan Januari 2021 mendatang. Kata Maksum.
Berikut susunan Pengurus Perpulungen/Punguan Malau Aceh Singkil Subulussalam Periode 2020 – 2023: Pembina dan Penasehat:
Drs. H. Khazali Malau, Ustadz Tarmizi Al Khalil Malau SPd.I, H. Kaharuddin Malau, Amir Malau dan H. Kajo Malau.
Ketua terpilih, H Hamzah Sulaiman Malau SH.MH yang juga pejabat Ketua Pengadilan Negeri Aceh Singkil Subulussalam, dengan wakil ketua: Sabirin Malau, Sofyan Malau dan Musdana Malau.
Seksi bidang Organisasi dan Pendidikan, Ketua: Burhanuddin Malau dengan anggota: Musdana Malau, Zul Bahri Malau, Khalidi Malau dan Syahiruddin Malau.
Seksi Hubungan Masyarakat (Humas),Ketua: Amri Malau, anggota: Rajinuddin Malau, Irka, Suryadi Malau, Ali Hasymi Malau, Senin Malau, Afdal ZA Malau, Rahimin Malau dan Azwar Malau.
Seksi Hukum dan Litbang: Ketua Asmaruddin Malau SH, anggota: Abdussalam Malau SH dan Ihksan Malau SH serta seksi Kesenian dan Budaya, Ketua Inek Malau, anggota: Jaliadin Malau dan Zul Irfan Malau.
Seksi Tarombo, Ketua; Ali Amran Malau dengan anggota Wahid Malau dan Malim Berani Malau di susul Seksi Keagamaan: ketua; Ustadz Lisanuddin Malau dan anggota Ustadz Bayani Malau dan Ustadz Hamdani Malau.
Seksi Peranan Wanita, Ketua Nurkaimah br Malau dianggotai Yusriati br Malau dan Juniati Malau. Seksi Dokumentasi dan Informasi:ketua Sukri Malau, anggota Iwan Malau, Irfan Malau dan Sulaiman Malau serta Seksi Kesejahteraan Sosial, ketua Alimin Malau, anggota Saptudin Malau, Uyung Malau dan Raya Syahputra Malau.
Seksi Kepemudaan dan Olah Raga: ketua Zul Fadli Malau, anggota Masudin Malau, Alwandi Malau dan Ramadhan Malau. -Bravo dan Jaya Malau- (ALDY/KTN)