
WAY KANAN– Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Way Kanan menerapkan program inseminasi buatan (kawin suntik) untuk hewan sapi ternak.
Kepala Bidang Peternakan Kesehatan Hewan, Dinas TPHP Way Kanan, Anik Eko Budiati, kepada RRI mengatakan dengan metode inseminasi buatan, para peternak dapat mengatur waktu reproduksi sapi sehingga dapat memperoleh bibit sapi dalam waktu relatif singkat.
“Inseminasi buatan merupakan upaya peningkatan reproduksi dalam rangka peningkatan populasi untuk mendukung ketersediaan protein hewani dan kebutuhan produk hewan. Pelaksanaan inseminasi buatan dilakukan pada ternak yang birahi sesuai standar operasional prosedur,” kata Anik Eko Budiati, Selasa (11/3/2025).
Menurutnya, dengan metode inseminasi buatan, induk sapi dapat melahirkan satu kali dalam satu tahun, berbeda dengan metode perkawinan alami yang tidak bisa diprediksi waktu kelahirannya.
“Jika menggunakan metode perkawinan alami, kemungkinan induk sapi untuk dapat menghasilkan bibit bisa mencapai lebih dari dua tahun, sehingga kelahiran bibit sapi tidak bisa terprogram,” ujarnya.
Dia menjelaskan dengan metode inseminasi buatan, peternak bisa mendapatkan bibit sapi dengan kualitas yang baik karena induk dari sapi jantan juga sudah teruji kualitasnya.
“Saat ini peternak di Way Kanan sudah banyak yang mengajukan inseminasi buatan meski biayanya sudah tidak lagi ditanggung oleh pemerintah,” jelasnya. (SUIN)