
WAY KANAN – Sudah empat pekan pasca-ambruknya salah satu los di Pasar Inpres Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung, belum terlihat adanya tindakan ataupun pemantauan dari instansi terkait. Padahal bangunan pasar tersebut sudah berdiri sejak tahun 1986 dan kini kondisinya semakin rapuh.
Salah seorang pedagang terpaksa melakukan perbaikan dengan biaya pribadi agar los tempatnya berjualan bisa tetap digunakan setiap hari pasaran Jumat.
“Syukur waktu ambruk tidak ada korban, karena kejadiannya pas setelah pasar bubar. Kalau pas ramai-ramainya, bisa saja makan korban,” ujar seorang pedagang saat ditemui, Jumat (4/10).
Para pedagang berharap Pemkab Way Kanan segera turun tangan memperbaiki bangunan yang ambruk maupun yang sudah rapuh. Menurut mereka, setiap bulan para pedagang rutin menyetor iuran kepada pemerintah setempat, sehingga seharusnya ada perhatian terhadap kondisi pasar.
“Kalau benar bangunan ini milik Pemda, mestinya ada upaya untuk merenovasi. Jangan sampai menunggu ambruk lagi dan menimbulkan korban,” tambah pedagang lainnya.
Selain renovasi los pasar, para pedagang juga meminta penertiban pedagang yang berjualan di area parkir. Hal ini diharapkan agar area parkir bisa difungsikan sesuai peruntukannya dan pasar terlihat lebih tertib.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak instansi terkait yang coba dikonfirmasi mengenai ambruknya los pasar belum memberikan tanggapan. Nomor ponsel yang dihubungi juga tidak aktif. (Suin)