WAY KANAN – Kliktodaynews.com|| Adanya kesenjangan antara produsen dan konsumen disebabkan oleh berbagai faktor yang menghambat distribusi pangan diantaranya: hambatan pasokan, cuaca, biaya pengangkutan yang tinggi, kualitas infrastruktur, serta perilaku pedagang dan
pengelolaan stok.
Hal tersebut acap kali menimbulkan fluktuasi pasokan dan harga pangan, yang berakibat ketidakpastian harga pangan baik di tingkat produsen maupun konsumen, dimana dalam ekskalasi lebih luas akan mempengaruhi inflasi pangan.
Demikian diutarakan oleh Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya, saat melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kecamatan Kasui, Kabupaten Way Kanan, Rabu (12/4).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Staf Ahli Bupati Bidang Ekeubang, Asisten II, Kepala OPD dan Kepala Bagian, Camat Kasui, Para Stakeholder dan Panitia Kegiatan Gerakan Pangan Murah.
Kegiatan ini penting untuk dilaksanakan, sehingga membantu menjaga, stabilisasi ketersediaan dan harga pangan di Kabupaten Way Kanan, khususnya di Kecamatan Kasui. Dijelaskan oleh Adipati, komoditas pangan di Indonesia umumnya diproduksi pada wilayah tertentu dan bersifat musiman, sementara konsumsi tersebar merata di seluruh daerah dan relatif konstan sepanjang tahun.
Sehingga pola panen antar waktu tersebut, menyebabkan variasi suplai/produksi dan harga pangan antar waktu menurut pola panen komoditas tersebut, karena pada saat terjadi panen raya, maka suplai akan meningkat dan demikian sebaliknya pada periode paceklik suplai akan berkurang.
Pada saat kondisi inflasi terjadi, kenaikan harga pangan pokok strategis cukup mempengaruhi
daya beli masyarakat. Hal ini mengurangi keterjangkauan pangan masyarakat terhadap pangan pokok dan strategis yang tetap harus dipenuhi agar masyarakat dapat hidup sehat, aktif, dan produktif.
Untuk mengendalikan dan mengurangi dampak inflasi sebagai bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, maka Pemerintah Kabupaten Way Kanan Bersama Badan Pangan Nasional melakukan kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan melalui Gerakan Pangan Murah (SPHP GPM) terutama di wilayah yang jumlah Rumah Tanggga Miskin/Rumah Tanggga Miskin ekstrem.
“Maka kegiatan tersebut dilaksanakan disini, sebab salah satunya ada di wilayah Kecamatan Kasui berjumlah 3.695 KK, adapun komoditi yang dijual pada kegiatan ini berupa bahan pangan pokok dan pangan olahan hasil pelaku usaha di wilayah Kabupaten Way Kanan,”jelas Adipati.
Dengan kegiatan Gerakan Pangan Murah diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis, rantai distribusi pemasaran yang terintegerasi serta mencegah terjadinya Patron-Client (pemasukan pangan kepasar suatu wilayah hanya boleh dipasok oleh pelaku usaha tertentu), dan menghindari penyalahgunaan market power oleh pelaku usaha tertentu.
“Dengan kegiatan Gerakan Pangan Murah dapat berperan dalam mengatasi anjloknya harga pada masa panen raya dan tingginya harga pada saat paceklik dan saat Bulan Suci Ramadhan serta menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), dan sebagai salah satu upaya Pemerintah untuk mempermudah masyarakat, khususnya RTM/RTM. Ekstrem memperoleh bahan pangan pokok, dengan harga terjangkau,” tegas Adipati. (SUIN/KTN)