Beberapa langkah yang telah dilakukan, antara lain:
Alokasi anggaran untuk perbaikan aksesibilitas bandara,
Mendorong UMKM lokal memasarkan produk khas daerah seperti kopi robusta, kain batik, dan hasil pertanian di area bandara,
Mengembangkan objek wisata unggulan,
Mempermudah perizinan bagi investor yang ingin berinvestasi di Way Kanan.
Tantangan dan Solusi dalam Pengembangan Konektivitas Udara
Dalam dialog tersebut, Bupati Adipati juga mengakui adanya tantangan dalam meningkatkan konektivitas transportasi udara di Way Kanan, seperti rendahnya jumlah penumpang, keterbatasan infrastruktur bandara, serta terbatasnya rute dan frekuensi penerbangan.
Namun, pemerintah telah menyiapkan beberapa solusi, di antaranya:
Promosi dan publikasi massif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat rute penerbangan,
Kerjasama dengan maskapai penerbangan untuk mengevaluasi potensi rute baru dan menambah frekuensi penerbangan,
Penyediaan layanan transportasi umum yang mudah dan terjangkau menuju bandara.
Dengan berbagai upaya ini, Bupati Adipati berharap Bandara Gatot Soebroto dapat semakin berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat Way Kanan.
Turut hadir dalam dialog tersebut Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Kepala Dinas Perhubungan, serta Plt. Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan. (Suin)
