Anggota DPRD Lampung, Sahdana Minta Polisi Tangkap Pelaku Begal di Bumi Agung

Anggota DPRD dapil Lima ( 5 ) Way Kanan dan Lampung Utara Sahdana, S.P.d
Bagikan :

WAY KANAN – Kliktodaynews.com|| Anggota DPRD dapil Lima ( 5 ) Way Kanan dan Lampung Utara Sahdana, S.P.d berharap kepada APH yaitu Kapolda Lampung dan Polres Way Kanan agar bisa secepatnya menangkap pelaku pembegalan yang terjadi di Kampung Pisang Indah Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan, Rabu 13/04/2022.

Meskipun Saat ini Polda Lampung ikut mencari pelaku begal yang menewaskan guru ngaji di Way Kanan beberapa waktu yang lalu namun hingga kini belum bisa memburu atau tangkap pelaku pembegalan sadis yang telah mereng Renggut nyawa Korban bernama Jazni (44) ditemukan tewas bersimbah darah di tengah jalan pada Jumat 25/3/2022 pagi. yang diduga Jazni adalah korban begal.

Saat di konfirmasi melalui Via Whatshap Anggota DPRD Sahdan S.P.d, mengatakan,” Saya sebagai Wakil Rakyat DPRD dari Dapil Lima Way Kanan dan Lampung Utara memintak denganAparat Penegak Hukum APH Kapolda Lampung agar bisa menangkap Ranmor yang terjadi di Kampung Pisang Indah Kecamatan Bumi Agung, yang mengakibatkan meninggalnya Jasni seorang Guru Ngaji yang sangat tragis dan sangat mengenaskan,” Kata Sahdana.

Lanjut Sahdana,” Saya sangat mendukung kinerja Polda Lampung dan Polres Way Kanan agar kiranya bisa secepatnya tangkap pelaku hidup atau mati dan di hukum sesuai dengan perbuatan nya yang sangat sadis tak hanya rampas harta melainkan Rengut nyawa korban sungguh sangat menggugah hati nurani,” Papar Sahdana.

Di ketahui saat ini Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, Polda Lampung akan membackup Polres Way Kanan untuk mengejar pelaku,” Backup atau dukungan penyelidikan tindak pidana pencurian dengan kekerasaan di wilayah hukum Polres Way Kanan disupervisi dan diasistensi langsung oleh Dirkrimum Polda Lampung Kombes Pol Dr Reynold Elisa P Hutagalung,” Ungkapnya. We dikutip dari ANTARA.

Jazni diduga menjadi korban pencurian dengan kekerasan, karena sepeda motor Honda Beat warna merah miliknya yang digunakan pagi itu untuk menjemput anaknya di pondok pesantren Pisang Baru tidak ditemukan di dekat jenazahnya dan di tubuh Jazni ditemukan tiga luka tusuk di bagian dada, paha dan perut.

“Saat saya sedang membuka toko kelontong di depan rumah, saya melihat dua orang dengan penutup wajah melintas menggunakan dua unit motor matic dengan kecepatan tinggi ke arah kampung Teratang Sakti OKU Timur,” kata Imam yang rukonya di sekitar TKP. (antara/SUIN/KTN)

Bagikan :