SIANTAR – Kliktodaynews.com|| Banyak masyarakat Pematangsiantar masih penasaran dan mempertanyakan mengapa makam Makam Raja Sangma Damanik (Sang Naualuh Damanik) berada di Bengkalis, Riau.
Dilansir dari kota Omed.com, Selasa (19/4/2022), Raja Sang Naualuh Damanik, lahir di Pematangsiantar tahun 1857. Dia pernah memerintah Kerajaan Siantar dari tahun 1882–1904 dan tercatat sebagai Raja ke XIV dari Dinasti Siantar (1350-1904). Selama memimpin Kerajaan Siantar (1882-1904), Raja Sang Naualuh gigih berjuang menentang penjajahan Belanda, baik secara fisik maupun secara politis.
Akibat perlawanan dan penolakannya menandatangani tanda takluk kepada Belanda yang dikenal dengan ‘Korte Verklaring’ akhirnya putra terbaik Simalungun tersebut ditangkap penjajah Belanda pada 1904. Meski sudah menahan Raja Siantar itu selama hampir dua tahun, namun penjajah Belanda belum juga merasa puas, hingga akhirnya Belanda mengasingkan Raja Sang Naulauh untuk seumur hidup ke Pulau Bengkalis yakni pada tahun 1906.
Wafatnya Raja Sang Naualuh Damanik
Selama memimpin Kerajaan Siantar, Raja Sang Naualuh dikenal adil dan bijaksana sehingga ia begitu dicintai oleh rakyatnya. Beliau juga dikenal sebagai pelopor, penganut dan pelindung agama Islam, khususnya di Kerajaan Siantar. Di samping itu, Raja Sang Naualuh Juga dikenal sebagai perintis pembangunan kota Pematangsiantar-Simalungun.
Raja Sang Naualuh mangkat di Bengkalis tahun 1914. Sebelum akhir hayatnya, beliau sempat menjadi guru mengaji di daerah pengasingannya. Sementara lokasi makamnya berada di tanah wakaf Syech Budin Bin Senggaro, jalan Bantan, Desa Senggaro, Kec. Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau. (WK/KTN)