Ketika Pelajar dan Pegawai Naik Bus Listrik Medan

Bagikan :

Sebagai pelajar, dia hanya dikenai tarif Rp3.000 per sekali jalan. Kalau naik angkutan umum, lanjutnya, dia harus merogoh kocek Rp7.000.

“Jadi kalau pulang balik naik angkutan umum empatbelas ribu rupiah, sedangkan naik bus listrik enam ribu. Lebih menguntungkan naik bus listrik. Hampir limapuluh persen,” ungkapnya seraya mengaku untuk mendapat potongan harga sebagai pelajar dia mengurus dan mendapat kartu dari Dinas Perhubungan Medan.

Di samping nyaman dan ekonomis, Nisa juga merasa aman naik Bus Listrik Medan ini. Menurutnya, yang masuk ke bus listrik itu hanya penumpang. Selain itu, bus listrik ini hanya berhenti di halte yang telah ditentukan.

“Supirnya juga ramah. Setiap kita naik selalu disapanya,” ujarnya.

Manfaat Bus Listrik Medan ini juga dirasakan Infrasko Purba, ASN Pemko Medan. Pegawai yang tinggal di kawasan Amplas ini mengaku sangat terbantu dengan kehadiran bus listrik.

“Apalagi di Hari Selasa ini. PNS Pemko Medan yang tidak diperbolehkan membawa kendaraan ke kantor Wali Kota Medan bisa menggunakan bus listrik,” ucap pegawai Inspektorat Kota Medan itu.

Dia mengaku, sejak ada bus listrik dia selalu menggunakan transportasi massal modern itu. Sebelumnya dia ke kantor menggunakan sepeda motor.

“Nyaman kita naik bus listrik. Pakai AC, kebersihan terjaga. Juga dari sisi harga sangat terjangkau. Rp5.000 sekali perjalanan. Bagi kita sangat terbantu,” ucapnya seraya mengatakan, dia tidak perlu capek lagi mengendarai sepeda motor untuk ke kantor.

Bagikan :