
Medan– Matahari masih bersinar garang Selasa (27/5) sore itu. Nisa Yustia, pelajar SMK Negeri 1 berdiri di depan kantor Wali Kota Medan. Remaja itu tengah menunggu Bus Listrik Medan di Halte 19 Kantor Wali Kota untuk membawanya ke Halte Lapangan Merdeka lalu lanjut ke Halte Padang II, Jalan Letda Sujono.
“Di Halte Padang II, ayah sudah menunggu untuk menjemput saya pulang ke rumah kami di Lau Dendang,” ucap Nisa yang sudah sepekan lebih melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) di Bagian Kerjasama Setdako Medan.
Sebaliknya, saat pergi PKL ke Kantor Wali Kota Medan, ayahnya mengantarnya ke Halte Padang II, lalu dia naik bus listrik sampai ke Lapangan Merdeka. “Kalau pagi dari Lapangan Merdeka saya jalan ke kantor Wali Kota. Tapi kalau pulang, saya dari Halte 19 Kantor Wali Kota ke Lapangan Merdeka dan lanjut ke Halte Padang II. Untuk perjalanan ini saya cukup sekali bayar,” terangnya.
Nisa mengaku merasa nyaman naik Bus Listrik Medan. Soalnya, di dalam bus listrik itu terdapat pendingin udara yang berfungsi baik. Aroma dalam bus juga wangi dan segar.
“Selain nyaman, waktu tibanya juga tepat. Kita pun bisa memantau keberadaan bus melalui aplikasi,” ucap pelajar Kelas XII itu.
Siswa Jurusan Akuntansi Keuangan Lembaga ini juga mengaku Bus Listrik Medan ini lebih murah dibandingkan ongkos angkutan umum.