We Ring The Bell, Pendidikan Inklusif Untuk Anak Disabilitas

Bagikan :

“Kami mohon Bapak-Ibu yang ada di sini agar lebih memperhatikan anak-anak seperti kami,” katanya.

Dalam pernyataan sikapnya, Pdt. Eldarton Simbolon, Kepala Departemen Diakonia HKBP, menyatakan bahwa kegiatan dengan tema “WE RING THE BELL”, merupakan bagian dari kampanye global yang bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat luas mengenai pentingnya pendidikan yang inklusif bagi anak-anak penyandang disabilitas. “Ini bukan sekadar simbolik membunyikan lonceng, tetapi menjadi seruan nyata bahwa sudah saatnya dunia pendidikan membuka pintu
selebar-lebarnya bagi semua anak, apapun latar belakang dan kondisinya,” katanya.

Beliau juga menyampaikan kebanggaannya terhadap Kabupaten Toba karena menjadi satu-satunya Kabupaten/Kota di Sumatera Utara yang telah memiliki Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2019 Tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas.

“Ini sebuah langkah maju yang sangat progresif dan perlu kita jaga serta terus dorong implementasinya di semua lini,” lanjut beliau menyampaikan terima kasih untuk Pemkab Toba.

Bupati Toba, Effendi Sintong Panangian Napitupulu dalam pernyataannya kepada wartawan menyampaikan bahwa Kabupaten Toba sangat setuju dan mendukung terwujudnya pendidikan yang setara kepada semua anak-anak tanpa memandang perbedaan fisik.

“Kita sampaikan bahwa semua sekolah wajib menerima semua anak-anak. Tetapi untuk sarana, setiap tahun akan terus kita upayakan agar semua sekolah semakin bersahabat dengan anak-anak disabilitas, termasuk kamar mandi,” kata Bupati.

Selain menyoal kesiapan sekolah, beliau juga menekankan bahwa guru-guru wajib menyampaikan kepada anak-anak agar menerima anak-anak penyandang disabilitas sebagai teman, teman belajar, teman bermain.

Bagikan :