Toba-Kliktodaynews Angin sangat kencang bercampur hujan deras dari arah Timur tampam melewati wilayah Kecamatan Sigumpar dan sebagian wilayah Kecamatan Siantar Narumonda pada Rabu (01/7/2020) sekira pukul 16.00 WIB.
Akibat kejadian itu, Ratusan Rumah warga di sepanjang Jalan Lintas Sumatera dan pedesaan seperti Desa Situa tua dan Desa Nauli di Kecamatan Sigumpar serta Desa Narumonda V, VI, dan VII di Kecamatan Siantar Narumonda tampak luluh lantak, hingga tidak sedikit yang ambruk diterpa angin kencang tersebut.
Bahkan, akibat hebatnya angin itu, membuat dinding bagian atas salah satu rumah yang sedang dibangun di Desa Nauli ambruk dan menimpa rumah di sebelahnya.
Kepada media, saksi mata mengatakan, pada pukul 16.00 Wib, langit tiba tiba gelap, dan angin spontan berhembus sangat kencang. Atap rumah beterbangan dan terdengar suara gemuruh halilintar yang berbarengan dengan suara rumah yang pada ambruk. “Suasana sangat mencekam,” sebut S Siahaan warga setempat.
“Sekitar setengah jam kemudian, angin agak reda, namun tiba tiba angin berhembus lagi dari arah Tenggara dengan kekuatan yang lebih dahsyat lagi. Anginnya berputar putar. Terdengar suara kuat dari arah rumah bertingkat yang sedang dibangun itu. Brukk! Ternyata dinding bagian atasnya roboh menimpa rumah di samping,” tambahnya.
“Ambruknya rumah bertingkat itu menimpa rumah sebelahnya, dan setelah angin reda baru kami ketahui bahwa oppung Olimpia boru Panjaitan (58), ikut tertimpa bangunan, dan segera dilarikan ke Rumah sakit. Namun sayang, nyawanya tidak tertolong lagi,” ujarnya lirih.
Sementara itu, pantauan awak media, selain merusak ratusan rumah, tampak juga ratusan hektar sawah ikut jadi korban amukan angin kencang. Bahkan, terlihat puluhan tiang listrik di sepanjang jalan ikut tumbang dan patah hingga banyak menimpa dan merusak atap rumah milik warga.
Beberapa parabola juga berserakan di tengah jalan, pohon pada tumbang hingga menghalangi jalur lalu lintas sepanjang Jalinsum Sigumpar – Siantar Narumonda, dan bahkan terlihat beberapa lembar seng yang terbawa angin berserakan hingga ke badan jalan.
“Hancur sudah harapan kami. Sawah kami yang sebentar lagi akan panen sudah rusak! Tuhan, tolong kami yang berdosa ini! Ampuni kami ya Tuhan!” terdengar jerit M Simanjuntak, warga setempat. ( DNM/KTN )