Pandemi Covid-19 Berkepanjangan, Driver Ojek Online Balige Menjerit, Minta Perhatian Pemerintah Setempat

Menunggu orderan yang tak pasti
Menunggu orderan yang tak pasti
Bagikan :

Toba-Kliktodaynews.com Dampak pandemi virus corona (Covid-19) memang luar biasa, semenjak diberlakukannya work from home dan jaga jarak, membuat para ojek online di kabupaten Toba mengalami sepi orderan. Kondisi ini tentu cukup menghawatirkan, karena para ojol ini sebagian besar full time bekerja, dan bukan menjadi usaha sampingan.

Banyak masyarakat mengalami kerugian akibat pandemi covid-19 yang tengah melanda Indonesia.

Salah satu profesi yang merasakan dampaknya yaitu pengemudi ojek online.

Hal ini tentu menghambat kegiatan belajar mengajar dan perekonomian masyarakat. Kebijakan ini berimbas kepada pekerjaan masyarakat yang tidak bisa dilakukan di rumah, seperti ojek online.

Ojek online menjadi salah satu pilihan transportasi warga Toba untuk pergi ke berbagai tempat tujuan. Dikarenakan waktu yang lebih efisien dan terhindar dari macet.

Pekerjaan sebagai driver ojek online pun terlihat cukup menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, hal ini dibuktikan dengan begitu banyaknya driver ojek online di Kota Balige Kabupaten Toba

Di hari biasa aja sebelum ada corona, dapat orderan susah karena saingan sama ojol lain. Sekarang ada corona jadi lebih susah lagi dapat orderan. Penumpang jarang, yang order makanan juga sepi. Karena siang kan orang-orang puasa. Kalau malam sepi juga, mungkin lebih banyak yang memilih masak di rumah, karena pasti lebih steril dari virus,“ ujar MN salah seorang ojol di Balige di temui kliktodaynews di sela-sela menunggu orderan, Jumat (01/05/2020). 

Kalo boleh bang, kami minta perhatian dari Pemerintah setempat akan rasa ke prihatinannya ke Ojol.

Selama Pandemik Covid-19, kadang orderan masuk cuma 2 sampai 5 orderan, padahal udah lama keluar cari orderan. Kadang buka puasa di luar juga sambil nunggu orderan. Pahit-pahit,“ ujar Tantri salah seorang Srikandi ojol di Balige, Jumat (01/05/2020).

Driver ojek online lain menambahkan bahwa sebelum Covid-19 datang, mereka bisa mendapat 10 sampai 15 orderan sehari, jika di-rupiah-kan sekitar Rp100 hingga Rp150 ribu perhari. Kini mereka mengaku kesulitan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari di bulan Ramadan ini. Besar harapan para ojek online agar wabah ini cepat berlalu dan selalu kembali membaik seperti dulu lagi.( EDS/KTN )

Bagikan :