Jalur teknokrat adalah pembangunan yang melalui penelitian dan pengkajian ilmiah oleh ahli, sementara jalur top down and bottom up adalah keputusan pemerintah baik dari pemerintah bawah maupun pemerintah atas. “Jadi jangan kalian marah jika tahun depan ada pembangunan di daerah Bapak-Ibu padahal tidak ada diusulkan pada Musrenbang ini. Bisa saja itu adalah hasil kajian ahli yang menyimpulkan bahwa itu sangat perlu sehingga dibangun,” kata Wabup Audi Murphy menjelaskan.
Selain jalur tersebut, Audi Murphy Sitorus memaparkan,” jalur lain yakni jalur politis melalui orang-orang yang ada di lembaga legislatif. “Jadi bisa melalui Bapak DPRD kita, waktu Reses. Itu juga bisa menjadi pintu masuk untuk pembangunan. Jadi kalau tidak dapat ditampung lewat Musrenbang ini, bisa juga Bapak-Ibu sampaikan melalui Reses DPRD,” kata mantan Sekda Toba itu.
Sementara anggota DPRD Toba, Ramli Simanjuntak dalam penyampaian pokok pikirannya meminta agar jalan menuju 7 desa di daerah terisolir Habinsaran dapat direalisasikan.
“Saya sangat berharap untuk jalan ke Lumban Lintong, di sana ada 7 desa. Saya kira itu sudah Bapak jalani saat kampanye. Selain itu juga soal pendidikan dan kesehatan dan nantinya kami di DPRD akan mengawal segala usulan untuk pembangunan berdasarkan usulan masyarakat,” kata Ramli Simanjuntak untuk kuta sahkan bersama eksekutif.
Adapun 129 usulan yang dibawa ke Musrenbang Kecamatan masuk dalam 4 OPD pengampu yakni 48 usulan ke Dinas PUTR, 68 usulan ke Dinas Pertanian, 3 usulan ke Dinas Ketapang dan 10 usulan ke Dinas Perkim.(HCP).