Danau Toba – Kliktodaynews.com kliktodaynews.com Pariwisata menjadi salah satu sektor andalan untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia. Untuk dapat meningkatkan pariwisata ke kancah global terlebih pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), maka perlu Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam menciptakan konten promo yang kreatif. SDM Konten kreator inilah sebagai kunci sukses pembangunan pariwisata di era industri digital 4.0.
Munculnya Era Digital 4.0 terlihat dengan kemudahan akses atau informasi melalui media digital, sehingga menjadi penyebab fenomena yang sama pada sektor pariwisata. Pendekatan Era Digital 4.0 yang di tandai dengan adanya perpaduan berbagi bidang teknologi.
Salah seorang akademisi dan juga tim kreator dari tim TICC Ekuin Sinaga S.Kom, yang sering juga disapa Naga Niel menyampaikan kepada awak media bahwa Istilah Digital 4.0 dapat diartikan sebagai hubungan sosial antara berbagai jenis produksi, layanan,tempat dan sebagainya dengan orang-orang melalui media, dan hal itu terjadi karena adanya pemanfaatan atas informasi yang di akses melalui beragam bentuk platform di media sosial.
“Era digital 4.0 menjadi salah satu penyebab banyaknya pergeseran dari situasi sosial masyarakat di berbagai sektor penting dunia termasuk pariwisata sebagai salah satunya, sehingga berdampak pada munculnya transformasi digital yang menjadi penyebab lahirnya pariwisata digital 4.0.” Ujar Naga Niel.
Transformasi digital inilah yang dapat merubah keseluruhan siklus ekosistim kepariwisataan ,yang termasuk menjadi penyebab bergesernya budaya siber dan visual pada wisatawan, terlihat dari transformasi digital pada era digital pariwisata 4.0 adalah adanya proses perubahan sistem dalam melakukan kegiatan pariwisata dan perjalanan wisata.
Sementara itu, Ketua TICC (Tourism Indonesian Creative Community) Wiki syafril di dampingi beberapa orang tim komunitas pada hari Sabtu (07/11/2020) menyampaikan bahwa Pariwisata era digital 4.0 sudah keharusan bagi kaum muda di kawasan Danau Toba sebagai pelaku pelaku konten kreator untuk ikut ambil bagian sebagai generasi militan Pariwisata demi kemajuan Pariwisata Danau Toba.
”Merujuk apa yang menjadi harapan Menteri Pariwisata RI Wishnutama dan juga harapan kita bersama, ditengah pandemic covid 19 belum berakhir, sehingga Pariwisata belum menunjukkan pemulihan signifikan, jadi diharapkan kepada para generasi muda agar menyiapkan SDM mumpuni sebagai pioner dalam menciptakan dan mempromosikan pariwisata melalui konten kreatif untuk membangun kepercayaaan publik kepada Pariwisata Danau Toba dalam menyongsong adaptasi kebiasaan baru dengan CHSE (Cleanless, Healthy, Safety and Environment Sustainibility)” jelas Wiki.
Dalam hal ini, komitmen dari tim TICC yang memiliki tanggung jawab untuk mensinergikan promosi pariwisata, TICC langsung di gandeng oleh Kemenparekraf/baparekraf melalui direktorat IFTA dan BPODT (Badan Pelaksana Otorita Danau Toba), akan menyelenggarakan pelatihan konten kreator baik foto dan video di Sipinsur/Bakkara (kawasan Danau Toba bagian selatan) pada tanggal 16 dan 17 november 2020 dengan para peserta insan creator se Danau Toba dalam rangka menghadapi Digital Tourism 4.0.
“Pariwisata menjadi salah satu sektor andalan untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia. Untuk mempromosikan pariwisata ke kancah global, maka perlu Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal khususnya insan kreatif, sebagai kunci sukses pembangunan pariwisata di era industri digital 4.0,” ujar Wiki.
Selanjut Wiki menyampaikan pesan Menparekraf Wishnutama melalui Dirut BPODT Arie Prasetyo berharap para konten kreator memperbanyak konten kreatif di kawasan Danau Toba sebagai usaha memperkenalkan dan mempromosikan Danau Toba, melalui platform digital sebagai sarana efektif untuk kembali menarik kepercayaan wisatawan. Upaya tersebut dilakukan karena penduduk dunia kini tengah sensitif soal pandemic covid 19, dalam melakukan perjalanan wisata.
”Kemenparekraf mengharapkan kepada pelaku wisata dan para konten kreator harus memperbanyak konten kreatif di Danau Toba yang bernuansa promosi dan menjual wisata Danau Toba, sehingga bisa mengembalikan kepercayaan publik sekaligus bisa menyuarakan kampanye CHSE dalam adaptasi kebiasaan baru, dengan tujuan menginspirasi publik untuk kembali berwisata di dalam negeri,” Tutup Wiki. ( DNM/KTN )