Tobasa-Kliktodaynews.com Dalam satu minggu ini, hampir 30 ekor bangkai ternak babi milik warga dibuang ke aliran sungai Aek Bolon nyangkut di bendungan ini,”
Demikian disampaikan Kepala Desa Narumonda 8, Kecamatan Siantar Narumonda (Sinar), H Marpaung saat dirinya menghubungi awak media pada kamis 21 November 2019 .
Disebutkannya, bangkai babi itu diduga sengaja dibuang warga Sitorang Kecamatan Silaen di hulu sungai itu dan terbawa hingga ke desanya dan berhenti di bendungan.
“Kami para warga desa, khususnya yang tinggal di dekat bendungan sudah sangat terganggu akibat bau bangkai babi yang cukup menyengat. Tolonglah kami kepada siapa kami mengadu,” pintanya kepada salah seorang awak media.
Perihal itu, Camat Siantar Narumonda, P Pangaribuan SH, saat dihubungi lewat telepon seluler mengaku belum ada menerima laporan dari warga masyarakat maupun dari aparat Desa Narumonda 8. Tegasnya.
“Saya akan coba hubungi kadesnya, kebetulan besok akan ada rapat di kantor camat, terkait penyakit yang banyak menyerang ternak babi di Tobasa saat ini,” pungkas camat.
Sementara, pihak media yang dikonfirmasi beberapa hari yang lalu ke Dinas Peternakan Tobasa terkait wabah penyakit ternak babi, adalah salah seorang pegawainya yang enggan menyebut nama mengatakan bahwa virus ASF sudah menghinggapi ternak warga.
“Sesuai hasil pemeriksaan sampel darah ternak yang baru-baru ini diambil dari ternak yang sudah diduga terjangkit penyakit, diketahui sudah terindikasi mengidap ASF dengan kategori SUSPECT,” sebutnya.
Terkait informasi adanya temuan bangkai babi sudah sampai di perairan Danau Toba, menurutnya kemungkinan sudah mencemari air Danau Toba. “Tetapi bagaimana efeknya ke manusia saya kurang tau, mungkin oleh Dinas Kesehatan yang lebih mengetahuinya,”
“Jangankan bangkai babi yang sudah mengidap penyakit dibuang ke danau, bangkai binatang apapun itu, bila dibuang ke Sungai pasti akan mencemari penyakit” tegas Pejabat Dinas Peternakan tobasa. ( DM/KTN )