Tetapi pembangunan manusia juga tidak kalah penting.
“Saya kasihan banyak honor yang sudah puluhan tahun bekerja namun digaji lima ratus ribuan. Bagaimana mungkin guru dan tenaga kesehatan bisa bekerja dengan baik kalau hanya digaji lima ratus ribuan. Makanya saya usulkan tiga ribuan honorer diangkat menjadi PPPK dan sekarang mereka sudah bergaji 3 jutaan. Tentu ekonomi mereka sudah lebih baik sekarang,” terang Nikson.
Nikson juga menyayangkan pihak lain yang menyebut pembangunan berkurang karena kebijkannya mengangkat ribuan PPPK.
“Seperti yang saya bilang tadi pembangunan fisik dan manusia harus seimbang. karena jalan jalan desa sudah lebih baik, semua desa juga sudah masuk listrik, maka saya harus seimbangkan dengan pembangunan manusia. Dan kalaupun masih harus ada pembangunan fisik yang harus dilaksanakan, maka itu adalah tugas Bupati – Wakil Bupati yang terpilih nanti. Kalau tidak siap jangan maju. Jangan menjadi program saya yang sudah diterima masyatakat menjadi dijelek jelekkan,” katanya.
Nikson meminta agar maayarakat cerdas dengan adanya teori penggembosan menyebut majunya Satika Simamora adalah praktik pembentukan dinasti. Padahal, Pilkada adalah proses demokrasi di mana warga masyarakat menentukan pilihannya.
“Satika simamora ini diperintah partai untuk maju sebagai Cabup karna hasil surveinya tinggi dan diinginkan masyarakat. Bahkan lebih tinggi dari saya yang sebelumnya ingin maju di Pilgub sumut.