TAPUT — Para tokoh masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) merasa prihatin dengan kondisi masyarakat saat ini dampak Pilkada Serentak 2024. Penjabat Bupati Taput, Dimposma Sihombing yang diharapkan mampu menjaga kekondusifan justru terkesan melakukan upaya kegaduhan dan memecah belah masyarakat.
“Sejak Pj bupati ini dilantik kami melihat tidak ada kekondusifan yang dirasakan masyarakat Taput. Masa kantor bupati pun seperti texas kali mau ada adu jotos di situ, ada apa ini? Kita maunya tidak seperti itu, karena kita mau tatanan pemerintahan ini berjalan dengan baik,” ujar Ketua Lembaga Adat Dalihan Natolu (LADN) Taput, Marslan Sinaga kepada wartawan, Kamis (17/10).
Ia mengamati beberapa peristiwa yang terjadi belakangan ini efek ‘cawe-cawe’ Pj Bupati Dimposma Sihombing. Mulai dari masifnya papan bunga terpajang di seputaran kantor bupati, baliho bernada hasutan yang dipasang di beberapa kecamatan, hingga ‘demo bayaran’ di kantor bupati pada waktu bersamaan datangnya sekdaprov Sumut dan rombongan untuk melakukan pembinaan di Pemkab Taput.
“Belum lagi sebelumnya video-video hoaks yang disebarluaskan kepada generasi muda Taput, tentu ini sungguh sangat merusak mental anak-anak muda kita apalagi Taput sangat dikenal sebagai kota wisata rohani dan pusat HKBP bagi umat Nasrani,” ujarnya didampingi beberapa tokoh masyarakat dan tokoh adat Taput lainnya.
LADN mengajak semua kandidat yang berkontestasi untuk memberikan edukasi politik yang sehat dan mencerdaskan.