Sengketa Tanah, Anton Simorangkir Dianiaya Tiga Abang Beradik

Bagikan :

Tapanuli Utara – Kliktodaybews.com PULANG kampung ke Tapanuli Utara untuk mengurus kepemilikan tanah orang tuanya, Anton Sujarwo Simorangkir (36) warga jalan Darat Kecamatan Boglas Kabupaten Meranti Provinsi Riau, masuk rumah sakit lantaran dianiaya tiga abang beradik semarganya, Kamis (08/10/2020) sekira pukul 10.30 WIB.

Peristiwa aniaya menimpa Anton terjadi di area perladangan Pea Tolong Desa Simorangkir Julu Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara, Ujar Kasubbag Humas Polres Tapanuli Utatara AIPTU Walpon Baringbing SH. MH

Ceritanya begini. Korban datang dari Riau untuk mengurus masalah tanah orang tuanya konon katanya dikuasai orang tua pelaku, Husor Simorangkir (20), Parlin Simorangkir (38) dan Sahat Tua Simorangkir (37) ketiganya warga Pea Tolong Desa Simorangkir Julu Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara.

Bermula pada hari Rabu, (07/10/2020). Korban mendatangi orang tua pelaku ke perladangan (TKP) untuk menanyakan tentang kepemilikan tanah yang dikuasai mereka.

Antara korban dan orang tua pelaku terjadi dialog panas dan adu argumentasi serta saling klaim kepemilikan tanah yang diwarnai kata kata kasar hingga korban memaki orang tua pelaku.

Mendapat makian, orang tua pelaku memberitahu kepada anak anaknya, Husor Simorangkir, Sahat Tua Simorangkir. Ujar Kasubbag Humas.

Esoknya. Kamis (08/10/2020), merasa yakin korban akan kembali ke perladangan untuk memperjelas masalah tanah tersebut, pelaku Husor Simorangkir dan Sahat Tua Simorangkir mengajak saudaranya Parlin Simorangkir untuk mendatangi ke perladangan.

Benar. Korban Anton Sujarwo Simorangkir datang kembali keperladangan bersama Luciana br Hutagalung serta Pomario Unero br Simorangkir, di situ korban bertemu dengan ketiga tersangka.

Bisa di tebak apa yang terjadi. Saling debat dan maki lebih panas hingga kontak fisik. Pelaku Sahat Tua Simorangkir bergulat saling tinju dan tendang dalam perkelahian dengan korban Anton Sujarwo Simorangkir, Parlin Simorangkir membantu Sahat Tua memegang tubuh Korban.

Melihat itu. Dua ibu teman korban membawa parang namun Husor Simorangkir datang menangkap parang dari tangan mereka.

Pergumulan Sahat Tua dan korban masih berlangsung sengit. Husor Simorangkir mencari alat untuk memukul korban. Husor menemukan kayu bercabang lalu menusuk pinggang korban beberapa kali. Korban lunglai terluka dan berdarah tidak berdaya. Ketiga pelaku melarikan diri dari lokasi.

Singkatnya. Kasus penganiayaan ini dilaporkan ke Polres Tapanuli Utara. Personil mendatangi TKP dan melarikan korban ke RSU Tarutung. “Pelaku langsung di buru. Ketiganya telah diamankan bersama barang bukti untuk di periksa”. Ungkap Humas.

Ditambahkan Humas dalam satu pesan kepada warga. “Perlu kita sampaikan, bahwa peristiwa tersebut seperti itulah kejadiannya dari hasil pemeriksaan kita.

Keterangan ini kita dapat dari tersangka maupun saksi saksi serta di dukung barang bukti. Jadi kalau ada beredar di media sosial tentang peristiwa tersebut ada katanya pembacokan, itu tidak benar. Kita mendapat keterangan berdasarkan fakta. Luka korban akibat benda tumpul bukan benda tajam. Korban sudah pulang dari rumah sakit tadi siang. Pesan Humas diujung penjelasannya. (WB/KTN)

editor: ALDY/KTN

Bagikan :