“Namun tidak ada jawaban dari mereka. Pada saat paslon Satika-Sarlandy dan tim pendukung hendak pulang ke Sipoholon, tepatnya di simpang jalan lintas Pahae, tim pendukung JTP sudah menunggu untuk menyoraki rombongan tim kami dan bahkan mengucapkan kata-kata kotor kepada paslon dan tim pendukung kami yang mengikuti di belakang. Itu pun tim kami masih tidak menghiraukan,” kata Dompak.
Setelah itu, kata Dompak Hutasoit, salah satu mobil branding Tim JTP-Dens melaju melampaui iring-iringan dan menyampaikan bahasa-bahasa kotor sepanjang jalan kepada rombongan paslon nomor urut 1.
Bahwa mobil tersebut melaju dengan kencang untuk mengejar kendaraan yang digunakan oleh paslon mereka yang diduga bertujuan untuk mencelakai calon bupati, Satika Simamora.
“Oleh karena kejadian tersebut, tim kami akhirnya mencegat dan memberhentikan mobil tersebut untuk memperingatkan tim pendukung JTP-Dens atas aksi mereka. Namun, karena empat orang Tim pendukung mereka telah mabuk dan memberikan perlawanan terhadap tim kami, akhirnya pertikaian pun tak dapat dihindari. Selanjutnya keempat orang yang berada dalam mobil branding JTP-Dens itu melarikan diri dari lokasi kejadian,” ungkapnya.
Tak cukup sampai di situ, kata Dompak, usai melarikan diri, mereka memanggil massa pendukung JTP-Dens lainnya di mana diduga sudah stand-by untuk mencelakai Cabup Taput nomor urut 1, Satika Simamora. Selanjutnya di Jalan Lintas Desa Sitompul tampak mobil branding organisasi kepemudaan Ikatan Pemuda Karya (IPK) sedang parkir di pinggir jalan, dan sejumlah orang diduga anggota IPK berdiri sambil memegang balok tepat di samping mobil yang sedang parkir tersebut.