(Purn.) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H. Dalam sambutannya, Menteri Agus menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan penjabaran Asta Cita Presiden yang dituangkan dalam 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Ia menilai, Nusakambangan dengan luas lahan yang tersedia memiliki potensi besar untuk mendukung swasembada pangan sekaligus meningkatkan produktivitas warga binaan.
“Ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Bapak Presiden ini luar biasa. Kedaulatan pangan itu seharusnya dimulai dari diri sendiri. Tentunya apa yang dicanangkan oleh Bapak Presiden perlu dukungan kita semua,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Drs. Mashudi, menegaskan program ketahanan pangan merupakan bagian dari strategi nasional dan arahan Presiden RI untuk memperkuat swasembada pangan dan sarana pembinaan kemandirian Warga Binaan. Nusakambangan dipilih karena memiliki potensi lahan luas, sumber daya manusia, dan dukungan mitra.
“Dengan adanya program ini, diharapkan produktivitas lahan Nusakambangan makin meningkat, kontribusi PNBP dapat berkelanjutan, dan kolaborasi dengan BUMN, swasta, serta Perguruan Tinggi semakin luas,” harap Dirjenpas.
Acara peresmian Program Ketahanan Pangan kemudian diimplementasikan langsung dengan pelaksanaan penanaman 360 ribu pohon kelapa di seluruh kantor wilayah dan unit imigrasi dan pemasyarakatan di Indonesia. Tak terkecuali jajaran pemasyarakatan di wilayah Tapanuli Raya bersama Bupati dan jajaran Forkopimda langsung melaksanakan penanaman 500 bibit pohon kelapa pada lokasi yang telah di tentukan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yudi Suseno yang turut melaksanakan penanaman pohon kelapa di wilayah Kabupaten Langkat berharap penanaman pohon kelapa ini dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya penghijauan, peningkatan produktivitas lingkungan, serta penguatan ketahanan pangan masyarakat.