Taput – Kegiatan rutin pemeliharaan jalan dan perawatan seperti tebas bayang biasanya dilakukan setiap enam bulan sekali oleh pihak PUPR propinsi Sumatera Utara melalui UPT PUPR cabang Tarutung. Namun berbeda dengan Kabupaten Tapanuli Utara yang nampak memprihatinkan, seperti di beberapa jalan lingkar dan alternatif penghubung antar kabupaten Taput dengan kabupaten Tapsel.
Sepanjang pinggiran jalan alternatip wilayah itu terlihat menjadi semak belukar. Di pinggiran sepanjang jalan terlihat rerumputan sampai menjuntai hampir menjalar kebadan jalan.
Hal tersebut membuat Ketua bidang Investigasi MPHI(Monitoring penegakan hukum di Indonesia) wilayah sumut 2 SAHATA INSAN HUTABARAT angkat bicara. Dimana kinerja Dinas PUPR Propinsi Sumatera Utara nampak kurang serius dan perlu dipertanyakan,
Pihaknya meminta Dinas PUPR SUMUT segera memperhatikan kegiatan rutin tersebut. Sebab jika dibiarkan begitu saja, dikhawatirkan mengganggu pengendara melintas.
“Menganggu, apalagi disekitar masih banyak perkebunan warga dan sekali-kali ada binatang hendak melintas hingga tidak terlihat oleh pengendara, kami sangat khawatir akan menyeruduk warga, seperti babi hutan dan binatang lain,” ucapnya.
Apabila kurang merespon kami akan melayangkan surat ke Dinas PUPR Sumut,
“Terkait seputar anggaran perawatan, saya menduga Kepala bidang jalan jembatan bermarga Harianja Dinas PUPR Sumut tidak paham akan tugas dan fungsinya,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban bidang jalan jembatan Dinas PUPR Sumut meski sudah dihubungi via whatsapp.