Kiranya melalui partangiangan ini Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melindungi, memberi kesehatan dan melimpahkan rezeki kepada seluruh marga Nababan,” sebut Nikson Nababan.
Mewakili tokoh Nababan dari perantauan, Sukur Nababan, yang juga merupakan abang kandung Nikson Nababan, sedikit mereview dilaksanakannya partangiangan Borsak Mangatasi setiap 13 Oktober.
Menurut Sukur Nababan, partangiangan tanggal 13 Oktober dimulai sejak tahun 1955 dan merupakan hari yang sakral bagi Borsak Mangatasi (Nababan) dan dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk penyesalan dosa dan mohon pengampunan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Inti dari dilaksanakannya partangiangan adalah, pertama mengakui dosa sekaligus mohon pengampunan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan yang kedua, setelah dosa-dosa diampuni maka Tuhan akan menurunkan berkatNya kepada kita semua,” kata Sukur Nababan.
Anggota DPR RI 4 periode dari PDIP itu mengatakan partangiangan Borsak Mangatasi berbeda dengan perayaan ulang tahun. “Jadi kita bukan merayakan ulang tahun, melainkan melaksanakan partangiangan,” ucapnya.
Tak lupa Sukur Nababan menyampaikan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Tulang Pasaribu, Aritonang dan Manik. Karena atas doa tulang, keturunan marga Nababan saat ini telah menyebar ke seluruh penjuru. Dari segi mengikuti jaman, marga Nababan saat ini juga mampu berperan dalam berbagai bidang kehidupan. “Kami marga Nababan tidak lupa menyampaikan terimakasih atas doa tulang kami, sehingga kami saat ini dapat merasakan kehidupan yang lebih baik,” ucapnya.