Sukses ibu Satika Simamora, saya coblos nomor 1,” ujar seorang pedagang ulos sambil mengacungkan satu jari telunjuk.
Pun diungkapkan ibu pedagang sayur-mayur inang boru sitompul. Ibu paruh baya itu sangat senang bisa bertemu langsung dengan Satika Simamora.
Sambil membeli jualannya, Satika sambil bercanda mengatakan, kalau tidak ada larangan dari Bawaslu, semua dagangan inang sudah saya borong semuanya, begitu juga dengan yang lainnya. Ini harus dibawah 100 ribu.
” Terimah kasih ibu Satika Simamora, semoga menang. Perhatikanlah kami para pedagang ini bila sudah menjadi bupati, “pintanya.
Dipasar tradisional itu, Satika mengapresiasi bisa bertemu langsung dengan masyrakat dan pedagang.
Menurutnya, pasar merupakan tempat penting karena banyak aspirasi yang ditemukan disana. Dan banyak doa yang disampaikan para pedagang, khususnya kaum ibu-ibu.
” Sangat luar biasa, saat saya bertemu dengan pedagang dan membeli dagangannya, doa mereka sangat melekat dan begitu kuat untuk memenangkan Satika-Sarlandy. Doa-doa itu luar biasa menyentuh saya, ” ucap Satika Simamora.
Tidak hanya itu, saat kunjungan itu sedikit banyaknya Satika bisa mengecek ketidakstabilan harga sembako.
” Artinya, semua sudah saya tampung apa – apa saja keluhan dan keinginan pedagang dan masyarakat. Mulai harga yang relatif tidak stabil hingga perbaikan pasar, ” sebutnya..
Ditempat berbeda tepatnya di Dusun Sada Desa Simataniari, Satika – Sarlandy menyempatkan untuk mengunjungi dan menyapa masyarakat.