Kondisi diperburuk oleh putusnya jaringan listrik dan telekomunikasi di wilayah Adian Koting hingga Sibolga. Untuk mendukung koordinasi, pemerintah telah mengaktifkan perangkat komunikasi Starlink di sejumlah titik. Banyak warga dari Medan yang sedang menuju Sibolga terpaksa meninggalkan kendaraan dan berjalan menuju Tarutung akibat jalan tertutup total.
Berdasarkan laporan Tim Gabungan, 7 korban jiwa telah ditemukan, terdiri dari 2 korban di Parsikkaman dan 5 korban di Sibalanga. Sekitar 29 orang masih dinyatakan hilang di beberapa lokasi terdampak. Di Kecamatan Parmonangan dilaporkan sejumlah rumah tertimpa longsor, termasuk dugaan 5 korban yang tertimbun di area PLTMA.
TNI melalui Kodam I/BB telah mengerahkan 1 unit ekskavator, 1 unit truk, serta tambahan 200 personel dari Mabes AD untuk mempercepat pembukaan akses dan penanganan korban. Koramil dan Polsek di seluruh wilayah terdampak turut melakukan evakuasi, termasuk pengangkatan jenazah di Adian Koting meski kendala komunikasi sangat serius.
Dari unsur Kepolisian, Kapolda Sumut dijadwalkan tiba di Bandara Silangit dengan helikopter untuk memimpin langsung koordinasi penanganan bencana. Posko utama penanganan bencana telah didirikan di Kabupaten Tapanuli Utara, dengan dukungan penuh BNPB yang mengirimkan tim pusat untuk memperkuat operasi lapangan. Pemerintah menetapkan status Tanggap Darurat selama tujuh hari, dan dapat diperpanjang sesuai kondisi.
Pemkab Taput mengimbau masyarakat tetap waspada, mengutamakan keselamatan, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, serta menggunakan call center resmi 0811-6164-5500 untuk mencari informasi atau melaporkan anggota keluarga yang terkena dampak.
