Banjir dan Longsor di Taput, Bupati Nikson: Stop Penebangan Kayu.!!

Banjir yang terjadi di Kelurahan Hutatoruan IX dan longsor di jalan lintas Tarutung--Sibolga tepatnya di Sihobuk Kec.Tarutung,Kab.Tapanuli Utara (Taput),Sumatera Utara, Rabu(15/3/2023)
Bagikan :

Taput–Kliktodaynews.com|| Banjir yang terjadi di Kelurahan Hutatoruan IX dan longsor di jalan lintas Tarutung–Sibolga tepatnya di Sihobuk Kec.Tarutung,Kab.Tapanuli Utara (Taput),Sumatera Utara, Rabu(15/3/2023) mendapat respon dari akun Facebook “KRA Drs Nikson Nababan”.

Ditkutip dari caption akun Facebook yang biasa menampilkan kinerja Bupati Taput Nikson Nababan dituliskan,akibat curah hujan yang tinggi adanya banjir di Kelurahan Hutatoruan IX dan longsor di Sihobuk. Sehingga Pemkab Taput melalui Damkar dan masyarakat bergotong royong untuk membersihkan gorong-gorong dipenuhi dengan sedimen tanah sehingga air tidak lancar mengalir.

Disitu juga ada himbauan Bupati Taput untuk tetap gotong royong membersihkan gorong gorong demi kenyaman bersama dan hati hati juga dengan adanya longsor yang terjadi karena curah hujan.

Diakhir caption dalam akun tersebut Bupati Taput menuliskan “Stop penebangan kayu yang menyebabkan longsor”

“Dengan cuaca yang ekstrim ini juga saya menghimbau untuk tetap gotong royong membersihkan Gorong gorong demi kenyamanan kita bersama dan hati-hati juga dengan adanya longsor yang terjadi karena curah hujan,stop penebangan kayu yang mengakibatkan longsor”tulis akun Facebook KRA Drs Nikson Nababan MSi

Menanggapi hal itu, L.Situmeang dari Barisan Anti Korupsi Kolusi dan Nepotisme(BAKKIN) wilayah Tapanuli kamis(16/3/2023) mengapresiasi positif pernyataan dan sikap Bupati Nikson Nababan yang peduli dengan keadaan Kab.Taput,walau itu melalui akun Facebook

Dia berpendapat,dari caption tergambarkan sikap dari Bupati untuk menghentikan penebangan kayu ataupun hutan yang berpotensi mengakibatkan bencana alam seperti banjir.

“Kita salud dengan Bupati Taput, dengan sikap tegas menyatakan stop penebangan kayu atau penebangan hutan. Artinya bapak Nikson masih peduli dengan dampak lingkungan ketika penebangan hutan merajalela”terang L.Situmeang.

Kendati demikian L.Situmeang juga berspekulasi,kemungkinan maraknya penebangan hutan hanya samar samar diketahui oleh Bupati Taput. Sehingga pesan “Stop penebangan kayu” harusnya menjadi perhatian bagi instansi yang berkenan dengan lingkungan hidup seperti Dinas Lingkungan Hidup.

“Kita berasumsi, jangan jangan maraknya penebangan hutan di Kab.Taput hanya samar samar diketahui Bupati. Dan seharusnya pesan itu menjadi perhatian dari Dinas Lingkungan Hidup”ujar L.Situmeang mengahiri.

Terpisah,Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah(BPBD) Kab.Taput Bonggas Pasaribu mengatakan. Demi meminimalisir bencana alam, BPBD Taput selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat juga melalui Sekolah sekolah.

Bahkan menurut Bonggas Pasaribu,BPBD Kab.Taput sudah membentuk Desa Tangguh Bencana(Destana). Dan walau kondisi sekarang diakibatkan cuaca ekstrim dan hujan yang berlebihan yang bisa menyebabkan banjir dan longsor, namun dalam sosialisasinya BPBD Taput selalu menghimbau jangan menebangi pohon sembarangan dan jangan membakar hutan sembarangan

“Kalau dari kami menyatakan apa penyebabnya itu cuaca ekstrim,hujan yang berlebihan. Agar kita tetap waspada,jangan menebang pohon sembarangan,jangan membakar hutan”ucap Bonggas Pasaribu

Bagikan :