Joneri menambahkan, ” Pemkab Tapteng nantinya harus menempatkan Kepala Sekolah yang betul-betul profesional dan mampu memberi warnah di Sekolah itu, sebelum mengangkat sesorang menjadi Kepala Sekolah harus meminta Visi-Misinya dalam meningkatkan mutu proses pendidikan belajar mengajar dengan bertanggungjawab sebagai Kepala Sekolah dan jangan sekali-kali jarang masuk kantor,” imbuh Bapak beranak satu itu.
“Karena saat saya melakukan anjangsana ke SMPN 3 Satu Atap, dan meminta tanggapan dari siswa sekolah itu menyebutkan Kepala Sekolah, Line Simatupang paling jarang masuk kantor dan hanya 1 kali dalam satu minggu masuk kantor sehingga dalam mengayomi para guru dan murid tidak sempat dilakukan Line Simatulang,” ungkapnya sesuai penjelasan siswa.
“Murid di SMPN 3 Satu Atap itu berjumlah 130 siswa/i, sejumlah ruang kelas belajar rata-rata rusak berat dibagian atap Sekolah dan sejumlah ruang belajar tidak ada pintu ruangan dan tanpa lemari rak buku, ironisnya lagi termasuk Kamar Mandi Sekolah tidak terawat dan menimbulkan aroma bau,” ungkapnya lagi.
Ketua DPD Golkar Tapteng itu mengatakan,” sama hal keberadaan gedung SDN 157636 Sijungkang, perlu mendapatkan perhatikan serius dari Pemkab Tapteng, karena kita kasihan anak-anak kita yang bersekolah disana tidak bisa belajar dengan tenang dan nyaman, dimana SDN 157636 Sijungkan yang memiliki 30 siswa terasa belum dapat naik kelas dalam mengikuti proses belajar, karena kondisi sekolah sangat memprihatinkan,” pungkas Joneri.