Keseluruhan korban berhasil dievakuasi pada Rabu sore dan dimakamkan pada tengah malam sekitar pukul 00.30 WIB.
Duka Bertambah: Dimintai Uang oleh RSUD FL Tobing
Di tengah kehilangan enam anggota keluarganya, Doris mengaku kecewa karena pihak RSUD FL Tobing Sibolga tetap membebankan biaya pemulasaraan jenazah, mulai dari kain kafan hingga ambulans.
“Sampai di rumah sakit kupikir gratis. Rupanya enggak. Kain kafan, memandikan, semua bayar. Padahal uangku semua ikut tertimbun,” keluhnya.
Doris berharap Pemerintah Kota Sibolga memiliki kebijakan khusus bagi korban bencana yang tidak lagi memiliki apa-apa.
“Masa sudah musibah begini masih dimintai uang. Harusnya ada belas kasihan untuk orang yang kehilangan semuanya,” ungkapnya.
Karena tidak punya uang sepeser pun, Doris terpaksa meminjam sekitar Rp3 juta dari kerabat dan tetangga untuk mengurus pemakaman keluarganya.
Kini Doris mengungsi di rumah saudara, hanya mengenakan pakaian yang melekat di tubuh saat ia berangkat salat Magrib.
“Baju celana semua tertimbun. Ini saja sudah seminggu enggak ganti,” ucapnya lirih. (Cp)
