Untuk tiang praktis digunakan besi polos 10 mm dengan begel 6 mm.
Namun, ditemukan bahwa sebelum proses pengecoran, rekanan tidak menanam angkur pada pondasi batu kali yang seharusnya dihubungkan ke balok sloof bagian bawah untuk memperkuat ikatan antara kolom dan pondasi. Selain itu, pada pekerjaan urugan lantai, rekanan diduga memanfaatkan bongkahan batu dinding sebagai bahan pemadatan setinggi sekitar 25 cm dengan luas 32 x 7 meter, tanpa menggunakan tanah merah dan pasir sebagaimana mestinya.
Wartawan Kliktodaynews telah berupaya mengonfirmasi pihak CV Gerbong Airmas melalui sambungan telepon. Namun, pihak rekanan yang berdomisili di Medan tersebut enggan memberikan keterangan dengan alasan sedang berada di luar kota. Pertanyaan terkait penggunaan besi begel ukuran 6 mm dan tidak adanya pemasangan angkur di bawah sloof beton juga tidak mendapat tanggapan.
Upaya konfirmasi kepada PPK Dinas Pendidikan Tapanuli Tengah, Binsar Manurung, juga belum membuahkan hasil karena yang bersangkutan tidak menjawab panggilan telepon.
(CP)
