Tapanuli Tengah, Kliktodaynews.Com|| Seorang wanita mengenakan hijab hitam terlihat dalam video tengah mengawasi kegiatan bongkar muat kapal ikan miliknya, pada 22 Maret 2023 lalu.
Wanita tersebut diduga mengawasi kegiatan bongkar muat ikan hasil tangkapan menggunakan bahan peledak, di lokasi tangkahan PISI, Pondok Batu, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Pada video berdurasi 2 menit 50 detik, yang diposting di akun Facebook Hotma Purba, si wanita berhijab dan bertubuh gemuk itu memprotes bila kegiatannya didokumentasi oleh orang lain.
“Kalau mau apa, ya, jumpai saja si Samani (seseorang diduga pengusaha kapal perikanan dan pengguna bahan peledak), di kedai Kopi Bahagia. Dan, kalau tidak di kedai Kopi Yosep di Sibolga. Ikko indak pakaro memvideokan, baiko ikku ambo ko ambo punggingkan dan abang Videokan,” ucap wanita tersebut dengan dialeg Pesisir.
Wanita itu, juga mengungkapkan bahwa banyak pelaku bom ikan di Sibolga dan Tepteng.
“Karena, bukan kami saja pelaku penangkap ikan, yang menggunakan bahan peledak, di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah ini,” ujar wanita berbadan gemuk dan berhijab warnah hitam dengan logat bahasa Pesisir.
“Kalau kami membongkar, abang selalu membuat di Facebook. Apa kali sentimen abang sama kami? Pernah abang aku ganggu emangnya.Kalau mau minta uang sama bang Samani lah,” ujarnya.
Sementara Hotma Purba yang dikonfirmasi Wartawan Kliktodaynews.Com pada Sabtu (17/6/2023) di Sibolga terkait video Viral menyebutkan, saya selaku Ketua Investigasi Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) wilayah Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah sangat menyayangkan sikap kurang pedulinya aparat penegak hukum terhadap penindakan pelaku bom ikan di wilayah Pantai Barat Provinsi Sumatera Utara yang saat ini sangat menjamur di Kota Sibolga dan Tapteng”, ungkapnya.
“Kita prihatin terhadap nelayan kecil yang penghasilannya dari laut mengalami penurunan, dikarenakan maraknya aksi pemboman ikan yang diduga di back up para aparat hukum dan sehingga para pelaku bom ikan terasa aman menjalankan aktivitasnya ditengah laut.
Disini kita sayangkan pihak paling bertanggungjawab adalah instansi Kementerian Kelautan dan Perikanan yakni Satuan Pengawas Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Sibolga selaku penindak dan pengawas terhadap kapal ilegal, begitu juga halnya Kesatuan Kepolisian Perairan dan Udara yang ada didaerah ini juga terlihat tidak begitu menjalankan tufoksinya termasuk pihak Angkatan Laut , dan sama halnya pihak Kantor Syahbandar Perikanan Sibolga selaku pihak yang menerbitkan Surat Izin Berlayar (SIB) yang sepatutnya menyurati menyurati ketiga instansi tersebut agar menertibkan kapal penangkap ikan yang diduga menggunakan bahan peledak bom ikan”, imbuh Hotma Purba.
“Kita yakin selaku relawan Bara JP bila mana ke 4 instansi tersebut bertindak tegas dalam melakukan pengawasan dan penindakan terhadap kapal penangkap ikan ilegal di wilayah pantai Barat Sumatera Utara, maka kita berkeyakinan para pelaku kejahatan dibidang kelautan dan perikanan tidak akan berani sesukanya menangkap dan membom ikan dilaut tanpa memiliki izin (Destructive fishing),”. pukasnya.
Sementara Samani yang disebut wanita berjilbab hitam, saat dicoba dikonfirmasi awak media Kliktodaynews.Com melalui selular pribadinya tidak berhasil dikonfirmasi dan walau ponselnya aktif.(HP).