Butuh Perhatian Pemerintah, SDN 158466 Hutabalang Acap Dilanda Banjir

Bagikan :

Tapanuli Tengah, Kliktodaynews.Com|| Banjir melanda Sekolah Dasar Negeri 158466 Kelurahan Hutabalang Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah provinsi Sumatera Utara.

Data dapodik menunjukkan bahwa SD Negeri 158466 Hutabalang  menampung sejumlah 209 siswa, dengan rincian 113 siswa laki-laki dan 96 siswa perempuan, yang tersebar dalam 7 rombongan belajar.

Musim hujan yang turun akhir akhir ini, mengakibatkan 4 ruang kelas di SD Negeri itu sering kebanjiran.

Proses belajar-mengajar terkadang terkendala akibat banjir yang menggenangi 4 ruang kelas di sekolah.

Dari amatan Awak media, ruangan kelas yang teredam ini merupakan ruang kelas lama yang belum pernah mendapatkan renovasi.

Ninon Adriati, Kepala Sekolah SD Negeri 158466 Hutabalang saat dijumpai awak media membenarkan kondisi sekolah mereka saat ini sering dilanda banjir dan mengharapkan Pemerintah Kabupaten Tapteng agar segera memperhatikan SDN 158466 untuk  antisipasi terjadinya banjir dengan menaikkan pondasi sekolah maupun membuat tanggul pembatas banjir.

Melihat kondisi sekolah ini, posisi bangunan ruang kelas yang saat ini sangat memprihatikan ada empat ruangan. Posisi ruang kelas tersebut saat ini berada di elevasi minus 30 centimeter dari badan jalan. Begitu juga dengan kondisi parit saluran yang lebih tinggi dari letak halaman sekolah.

“Jalan itu kan saat ini lebih tinggi dari halaman sekolah kita pak, begitu juga dengan parit di depan gerbang kita. Parit saluran itu sudah di atas halaman sekolah , termasuk di atas lantai ruangan kelas kita ini,” ujar Kepsek ini pada Sabtu (4/5/2024).

Sejumlah guru pengajar juga mengharapkan agar pemerintah segera bisa memberikan solusi untuk sekolah mereka agar proses berlajar mengajar bisa lancar.

“Harapan kita kalau boleh tahun ini, pemerintah bisa lah memberikan solusi untuk mengatasi hal ini. Kasihan kami Pak, kalau hujan sedikit saja , parit di depan sudah meluap dan otomatis akan masuk ke halaman sekolah kita bahkan ke ruangan kelas. Makanya anak anak kita sering kami liburkan sekolah karena tak bisa melewati banjir dari depan itu,” tutup guru ini. (HP).

 

Bagikan :