Bupati Masinton juga mengungkapkan keterbukaannya terhadap pejabat yang baru dilantik.
“Saya mohon maaf, saya tidak mengenal Pak Sitanggang dan Pak Jusmar secara personal. Namun, saya sudah mengenal Pak Samosir karena beberapa bulan ini mulai memahami cara kerja yang sejalan dengan pola pikir saya,” ungkapnya.
Didampingi Wakil Bupati Tapteng Mahmud Efendi, Masinton menegaskan bahwa evaluasi kinerja aparatur terus dilakukan, terutama di masa tanggap darurat bencana, demi memastikan pelayanan publik berjalan maksimal.
“Sudah saatnya kita meninggalkan cara-cara lama: malas membaca, malas berpikir, dan malas bekerja. Tiga malas ini harus kita tinggalkan,” tegasnya.
Ia menambahkan, seluruh elemen pemerintah daerah harus mampu mengikuti perkembangan zaman dan teknologi serta bekerja dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.
“Kita tidak boleh setengah hati melayani rakyat, apalagi tidak punya hati. Tugas kita adalah melayani rakyat dengan sepenuh hati,” ujarnya.
Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap aparatur yang tidak berada di pos tugasnya, termasuk camat, kepala desa, dan lurah.
“Mungkin inilah momentum untuk menyiapkan aparatur yang benar-benar mampu bekerja sungguh-sungguh dan tulus melayani rakyat,” pungkas Masinton. (CP)
