Sementara terlihat sejumlah iringan mobil yang ditumpang Camat Tapian Nauli, Harys Sihombing dan Kapolsek, AKP.I.E Simatupang dan anggota Koramil terlihat menjumpai para pelaku aksi meminta agar membuka blokade dan namun hal itu tidak dihiraukan warga.
Para pelaku aksi meminta Camat dan Kapolsek agar dapat memanggil pihak Manegement PLTU untuk dapat menerima tuntutan kami agar kami sebagian warga diterima sebagai karyawan perusahaan dan kami tidak mau penjelasan tidak pasti.
Akhirnya Camat Tapian Nauli meminta pihak PLTU menghadiri aksi demo ini dan dapat menampung aspirasi masyarakat, dan tidak lama kemudian pihak manegement datang dan bernegoisasi dengan masyarakat dijembati Camat dan Kapolsek.
Selanjutnya terlihat pihak perusahaan diwakili Ade Maranata Gorat selaku Asmen Bidang ADM, Defri Suprian selaku Tim Leader K3 dan Keamanan.
Dalam negoisasi alot itu Kapolsek Kolang, AKP.I.E Simatupang didampingi Camat Tapian Nauli, Harys Sihombing meminta agar masyarakat Mungkur membuka blokade, karena itu sangat mengganggu aktivitas PLTU Labuan Angin yang merupakan akses negara.Jadi besar harapan kita bersama agar mencari solusi, dan tidak saling dirugikan,” sebut Kapolsek dihadapan masyarakat.
Sementara Camat Tapian Nauli, Harys Sihombing meminta pihak PLTU Labuan Angin agar aspirasi masyarakat diterima dengan menjadikan 5 orang sebagai kayawan,” harap Harys.
Sementara Ade Gorat menyebutkan,” buat sementara ini kami terima dan nantinya kami sampaikan ke maneger, dan semoga akan memprioritaskan 5 warga Mungkur untuk menjadi pekerja dan kalau ada tambahan, saya belum bisa beri jawaban yang pasti, dan bila ada nantinya PLTU membutuhkan karyawan, ya kita akan buka lowongan kerja mengedepankan masyarakat Mungkur,” ungkapnya.