Akan tetapi ULP Pemkab Tapteng pada 12 November 2024 kembali melakukan pelelangan pengadaan langsung di Aplikasi LPSE Pemkab Tapteng dan di ikuti sejumlah rekanan lain dan konon kabarnya rekanan itu orang dekat Kadis Pendidikan dan terendus kabar pembatalan 14 paket proyek itu adanya intervensi kuat oknum Pimpinan DPRD Tapteng.
Jadi kita meminta pejabat tinggi Pemkab Tapteng agar membatalkan ke 14 paket pekerjaan yang rencana dikerjakan kolega Kadis Pendidikan dan Petinggi DPRD Tapteng,” pukas sumber.
Sementara Ketua Pokja pelelangan pengadaan langsung, Alek Simamora yang diminta tanggapannya menyebitkan,” saya juga heran bang 14 paket proyek itu kembali dilelang ulang dan padahal sudah dibatalkan Kepala Dinas Pendidikan dan kalau pengen tau soal itu tanyakan saja langsung kepada Kepala Dinas dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), saya hanya sebatas melaksanakan lelang selaku Pokja,” terang Alek Simamora kepada awak media ini.
Sembari menambahkan,” itu wewenang KPA dan PPK dan kalau saya hanya sebagai Pokja, dan soal mengapa bukan rekanan yang semulah yang mengikuti lelang tidakenjadi peserta lelang berikutnyanitu merupakan wewenang Kadis,” jelas Alek saat di konfirmasi melalui ponsel genggamnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapteng, Rahman Boy Hasibuan yang di coba dikonfirmasi terkait lelang ulang 14 paket proyek yang sudah dibatalkan itu tidak bersedia menjawab konfirmasi awak media.
Sama halnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pendidikan, Buha Sipahutar yang dikonfirmasi awak media tidak berhasil dimintai keterangannya.