BATU BARA – Kliktodaynews.com|| Salah satu wartawan yang bernaung di Warung Apresiasi Perss (WAPPRESS) Kabupaten Batu Bara Muhammad Amin dari Media Cetak di gertak-gertak Oknum yang mengaku Badan Permusyawarah Desa (BPD) Desa Sei Buah Keras Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara, sehingga membuat banyak wartawan merasa geram. Pasalnya, oknum BPD itu mengatakan wartawan saat mengantar koran tidak mempunyai etika. Selasa (23/11/2021)
Ketua WAPPRESS yang akrab di panggil Bung Zein didampingi pengurus lainnya mengatakan, Oknum BPD yang disebutkan seyogyannya melaksanakan Tugas, Pokok dan fungsinya sebagai legislasi (pengawasan) kinerja Kepala Desa (Kades).
“BPD adalah dewannya desa, dia harus tau tupoksi, bukan mengurusi wartawan” katanya dengan nada geram.
Lebih lanjut Zein menjelaskan, berdasarkan Sumber Permendagri No. 110 Tentang Badan Permusyawaratan Desa secara yuridis, tugas Badan Permusyawaratan Desa mengacu kepada regulasi desa yakni Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Lanjut Ketua Wappress, ” kita akan berkoordinasi dengan DPRD Batu Bara agar yang bersangkutan dan wartawan dimaksud dapat dipanggil untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP)” ucap Zein yang diaminkan rekan lainnya.
Pada kesempatan itu, Muhammad Amin wartawan yang merasa dipermalukan itu menjelaskan, Kejadian pada minggu lalu tepatnya Kamis (11/11/2021) saat dirinya seperti biasa mengantar surat kabar keruangan Seretaris Desa (Sekdes) Sei Buah Keras dan meletakkan diatas meja.
” Seperti biasa, setelah meletakkan koran di meja ruangan Sekdes, saya langsung keluar menuju pulang” jelasnya.
Setelah itu Kata Amin, entah mengapa, tiba tiba oknum yang mengaku BPD itu bersama temannya keluar dari ruangan sebelah dan tiba tiba menghampiri dirinya.
” Saya tidak tau kalau ada orang didalam ruangan lain, tiba tiba dengan wajah sinis layaknya seperti preman, oknum mengaku BPD ini langsung marah marah tidak jelas kepada saya” katanya.
Amin, dalam pembicaraan bersama oknum mengaku BPD tersebut dengan wajah sedikit pucat, bibir gemetaran mengatakan harus melapor saat akan memasuki ruangan.
” Saya BPD, anda kan wartawan, harus punya etika kalau masuk dan anda harus wajib lapor” ujar nya menirukan.
Menurut Amin, selama hampir 20 tahun dirinya sudah berlangganan koran di desa tersebut dan tidak pernah ada pejabat desa berkata seperti itu.
” Selama kepemimpinan Kades Syarifuddin, saya belum pernah jumpa dengan oknum yang mengaku BPD tersebut” tuturnya.
Anehnya kata Amin, seorang laki laki yang diketahui mantan Sekdes bersama seorang perempuan juga diketahuinya sebagai Kepala Urusan (Kaur) di desa itu sedikitpun tidak menggubris perbuatan oknum pengaku BPD.
” Yang saya herankan, kenapa mantan Sekdes YP. Saragih yang saat ini menjadi Kaur dan seorang perempuan bernama D sitorus tidak menggubris saat oknum mengaku BPD itu marah marah,
sementara mereka berdua sudah cukup kenal dengan saya” kata nya keheranan.
Persoalan ini membuat para awak media ingin mencari tau, salah seorang warga setempat yang tidak mau namanya di libatkan mengatakan, pada saat itu dia melihat persis kejadian.
“Saya memang tidak tau apa yang mereka bicarakan, karena jarak saya sekira 7 sampai 8 meter, tapi saya melihat yang mendatangi abang itu (Amin) adalah ketua BPD Sei Buah Keras namanya Hendri Marudut Togatorop pak, yang laki laki satunya bernama Yohannes P. Saragih yang sekarang kalau tak salah sebagai Kaur, sebelumnya ntah berapa bulan pernah menjabat Sekdes, dan seorang perempuan itu adalah isteri ketua BPD yang juga bekerja di desa itu” tukasnya. (STAF07/KTN)