Tapanuli Tengah – Kliktodaynews.Com|| Terkait pengancaman penganiayaan dan pengusiran terhadap dua Wartawati salah satu Media Online saat akan tugas jurnalistik untuk Konfirmasi kepada Kepolisian Air dan Udara (Polairud), Iptu.Kasdi, SH pada Jumat (28/10/2022) terkait maraknya penjualan BBM Illegal di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, hal itu terbukti dengan ditangkapnya 60 ton BBM saat transaksi di areal pelabuhan Perikanan Sibolga di Kelurahan Pondok Batu Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah sekitar bulan lalu berdasarkan hasil keterangan Polres Sibolga.
Kedua Wartawati Media Online, Angel Nasution dan Jumaida Simatupang dihadang dua orang petugas Pelabuhan Perikanan Nusantara berpakaian dinas ASN dan Security diareal pelabuhan saat berkenderaan dengan mengatakan, kenapa kalian (red) tidak permisi kepada kami dan kalau kalian bukan wanita sudah kami lapuk (Pukul) dan pergi dari sini, ujar Angel Nasution dengan menirukan ucapan petugas PPNS Sibolga itu dalam berita sebelumnya.
Angel menegaskan, perbuatan kedua petugas PPN Sibolga ini sudah menentang tugas Pers yang diatur dalam UU Pers No.40 Tahun 1999, Angel dan Jumaida pun mengisahkan kejadian itu keawak Media Kliktodaynews dan tidak menerima prilaku itu, sejumlah Wartawan akan lakukan aksi demo atas penghalang-halangan tugas Pers itu katanya kepada Kliktodaynews.Com pada Senin (31/10/2022) di Sibolga.
“Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Makkasau, A.Pi yang telah berulang kali dicoba di Konfirmasi awak media ini tidak berhasil dimintai tanggapannya terkait sikap arogansi kedua petugas PPNS yang terkesan dilindungi atas pelanggaran UU Pers No.40 Tahun 1999”, kata Angel.
Masih kata Angel, “Selanjutnya Kepala PPN Sibolga mengutus salah satu bawahannya pada Sabtu (29/10/2022) bawahannya itu mengaku bermarga Hutauruk salah satu petinggi di PPN Sibolga dan mengaku sebagai utusan Kepala PPN Sibolga menghubungi saya melalui ponsel genggam Hendra Simanjuntak untuk menemui bermarga Hutauruk di PPN Sibolga”, jelasnya.
“Setiba di PPN Sibolga, sayapun diperkenalkan Hendra Simanjuntak kepada pria mengaku marga Hutauruk dan mengaku sebagai utusan Kepala PPNS untuk mediasi, meminta saya dan Jumaida Simatupang agar berdamai dengan petugas yang mengancam memukul dan mengusir kami”, terang Angel.
“Dalam pertemuan itu, saya dan Jumaida tidak mau berdamai.Karena persoalan ini bukan lagi persoalan pribadi akan tetapi sudah menjadi persoalan seluruh Wartawan dan LSM yang bertugas di Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah”, pukasnya.
Kata Angel, “Marga Hutauruk itu berjanji akan mempertemukan kami dengan Kepala Pelabuhan Perikanan Sibolga, Makkasau dan akan memediasi atas sejumlah pemberitaan dimedia.Dan hasilnya Kepala PPN Sibolga ingkar janji yang dimana orang utusannya menjanjikan akan melakukan Konfrensi Pers kepada sejumlah awak media atas insiden tersebut”, tutup Angel.
Sementara itu Parulian Lumbantobing yang ikut hadir dipetemuan tersebut di PPN Sibolga berdasarkan undangan salah seorang kepercayaan Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Makkasau.A.Pi yang mengaku marga Hutauruk.
Parulian Lumbantobing mengatakan, “saya sangat setuju agar kawan-kawan dari media dan LSM turun menyampaikan aksi atas sikap arogansi petugas PPNS yang mengancam memukul kedua jurnalis itu, dan saya siap sebagai penanggungjawab aksi demo nantinya di PPN Sibolga”, terangnya.
Kita kecewa dengan janji palsu yang disampaikan Kepala PPN Sibolga melalui orang dekatnya, karena kita sudah dikibuli habis-habisan.Yang katanya akan melakukan Konfernsi Pers atas kejadian yang menimpa kedua Wartawati saat akan melakukan peliputan diareal PPN Sibolga, tandas Ketua DPD LSM Peduli Bangsa itu. (HP/KTN)