Pengusaha Ikan Asin berinisial N itu mencuci ikan-ikan yang akan di jemur didalam pinggiran danau toba, sehingga air menjadi berminyak . Usus ikan turut serta di buang ke danau toba.
Menurut warga yang tinggal dekat lingkungan pembuatan ikan asin tersebut kalau siang hari bau nya akan sangat menyengat dan banyak lalat. Warga juga jadi tidak boleh mandi disekitar pencucian ikan karena airnya menjadi berminyak dan berbau.
Menurut warga yang berada disekitar lokasi pengusaha yang berinisial N. itu mengontrak lahan tersebut untuk pengolahan ikan asin.
Seorang warga mengirimkan informasi ini melalui pesan WA kepada media Kliktodaynews, menurut keterangannya diduga banyak yang terlibat untuk membekingin usaha pengolahan ikan asin ini. Dia juga mengatakan keluarga ku disana sudah resah, air yang biasa untuk MCK tidak bisa lagi digunakan, udara disekitar menjadi bau apalagi kalau matahari terik.
Hal ini juga sudah pernah di beritakan di media sosial tapi hingga saat ini tidak ada yang memberikan perhatian. Laporan ini juga sudah pernah dilayangkan ke pemerintah setempat, tapi tidak ada tanggapan dan bahkan seakan tidak perduli akan laporan warga tersebut.
Bahkan hal ini juga sudah pernah dilaporkan ke salah satu Anggota Dewan yang saat ini akan mencalonkan kembali pada pemilu 2019, tapi dia tidak berbuat apa-apa. Hal ini mungkin juga diduga karena masa pilkada.
Menurut informasi yang diberikan kepada awak Kliktodaynews diduga pengusaha pengolahan ikan asin tersebut tidak memiliki amdal. Sehingga kegiatan pengasinan Ikan Asin itu sangat merusak lingkungan,
Warga sangat mengharapkan perhatian pemerintah setempat untuk meninjau lokasi dan memberikan sanksi yang tegas atas perusakan alam lingkungan Danau Toba. Marilah kita menjaga kelestarian lingkungan yang nantikan akan kita wariskan ke anak cucu kita. Jangan karena pengusaha nakal yang ingin meraup keuntungan merusak lingkungan yang ada disekitar. (wakeup)