SIMALUNGUN-Kliktodaynews.com|| Sebagai penerima manfaat warga dusun Naga Saribu Nagori Panombean Huta Urung Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun menyayangkan kualitas hasil dari pembangunan lapisan penetrasi jalan, sebab ditemukan dari titik nol jalan yang telah selesai dikerjakan amburadul.
Pasalnya proyek lapisan penetrasi tersebut tanpa papan proyek sehingga masyarakat tidak mengetahui asal usul sumber dana proyek itu. Menurut penglihatan masyarakat hasil dari lapen itu dapat dikeruk seekor binatang sampai berlubang. Selain itu pinggiran bahu jalan bila dipijak dapat amblas.
“Aspal apalah ini, dikeruk seekor anjing bisa berlubang. Dipinggir nya bisa dikorek dan dibalikkan aspalnya hingga dapat kita kopek. Bahkan kalau kita pijak amblas” kesal warga M Sidabutar mewakili masyarakat Naga Saribu, Rabu, (1/12) sekitar pukul 18:00 wib.
Masyarakat berharap kepada PUPR, pemerintah kabupaten Simalungun, dan pihak aparat penegak hukum serta pemerintah pusat supaya turun ke lokasi untuk memperhatikan dan memperbaiki kegiatan yang berlangsung. Apakah jalan ini layak pakai atau tidak, apakah dibongkar atau tidak, pintanya M Sidabutar.
Hasil pengamatan, Pekerjaan Lapen di Nagori Panombean Huta Urung pengerjaan berlangsung sampai malam hari tanpa pengawasan dan pihak PUPR kabupaten Simalungun.
Sementara Asiman Sinaga Pangulu Panombean Huta Urung saat dikonfirmasi via seluler, menyampaikan bahwa proyek tersebut dianggarkan dari APBD kabupaten Simalungun dan menurut sepengetahuannya pekerjaan APBD itu pernah disoal masyarakat karena dinilai tidak sesuai bestek.