SIBOLGA – Kliktodaynews.com|| Dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ternyata bukan hanya dirasakan langsung oleh masyarakat yang terdampak langsung seperti kendaraan angkutan dan lainnya yang membutuhkan BBM, juga berdampak terhadap kenaikan harga barang barang dan ongkos transportasi masyarakat.
Di kota sibolga, akibat kenaikan harga BBM Justru pada awal kenaikan harga terjadi antrian yang cukup panjang di SPBU Yang ada di kota sibolga hingga mempersulit mayarakat memperoleh BBM walaupun dengan harga yang sudah naik.
Justru di kota Sibolga dengan harga BBM Yang sudah naik, nelayan di kota sibolga sulit memperoleh BBM walaupun sudah ada surat rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) kota Sibolga, pihak SPBU yang ada di kota sibolga justru tidak memberikan BBM kepada para nelayan.
“Sudah susah susah urus surat rekomendasi dari DKP, pasca kenaikan BBM, SPBU justru tidak mengakomodir, kami jadi bingung, sementara kami sangat perlu untuk segera melaut untuk menghidupi keluarga, ” jelas Jul (43), rabu (7/9) kepada Wartawan Kliktoday.
Dirinya mempertanyakan kenapa harus ribet mengurus surat surat hanya untuk memperoleh BBM, Sementara sudah keluar suratnya tidak juga bisa memperoleh BBM dI Spbu.
“Tolonglah kami para nelayan ini tidak dipersulit, apalagi saat ini dengan kenaikan harga BBM, barang barang kebutuhan juga jadi naik termasuk transport, ongkos nya juga jadi naik, tentu ini bikin kita pusing, jangan lagi ditambah hal hal yang meningkatkan pusing kita,” Jelasnya.
Section Head Communication & Relations PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Agustiawan, yang di konfirmasi awak media rabu (7/9) melalui seluler terkait, pasca kenaikan bbm kok sekarang sulit dapatkan minyak di spbu, kemudian di sibolga para nelayan tidak dilayani ambil minyak di spbu, padahal mereka sudah kantongi ijin dari dinas perikanan.
“Perlu kita tegaskan dulu yang pertama, tidak ada pengurangan kuota BBM di SPBU Kota sibolga pasca kenaikan harga BBM, itu yang sangat perlu kita tegaskan,” tegas Agustiawan.
Yang kedua, jelasnya, saat ini pihaknya di era digitalisasi pengambilan BBM subsidi harus jelas dan tercatat, dan untuk para nelayan untuk mengambil BBM harus dengan rekomendasi dari dinas Perikanan dan kelautan kota sibolga.
“Informasi yang disampaikan teman teman dari sibolga, ternyata Rekomendasi yang diberikan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan kota sibolga hanya berlaku untuk satu hari, sementara kalau untuk daerah daerah lain, rekomendasi itu diberikan untuk 1 (satu) bulan,” Kata Agustiawan.
Lanjutnya, bahwa pihak pertamina kota sibolga sudah koordinasi dengan DKP Kota Sibolga agar saat mengeluarkan surat rekomendasi bagi para nelayan dikeluarkan untuk satu bulan.
“Selain itu perlu kita jelaskan juga, bahwa untuk pengisian BBM bersubsidi di SPBU, saat ini untuk kendaraan diberikan berdasarkan daftar Nomor polisi kendaraan,” jelas dia.
Dia juga memaparkan walaupun harga BBM Pertalite dan Bio solar harganya naik, pertalite saat ini Rp 10.000, perliter dan bio solar Rp 6.800 per liter, pemerintah masih memberikan subsidi di harga tersebut, pertalite dari harga 10.000 masih berikan subsidi sebesar 3.150 perliter, sedangkan untuk bio solar dari harga 6.800, pemerintah masih berikan subsidi sebesar 7.950 per liter.
Namun saat dikonfirmasi awak media Rabu (7/9) melalui seluler sekitar pukul 15.54 wib, kadis kelautan kota Sibolga Anwar Sadat saat ditanya, apa benar rekomendasi yang diberikan dinas kelautan untuk para nelayan yang akan mengambil bbm di spbu hanya rekom 1 hari ?, hanya dijawab 1 bln melalui WA..
Pemerintah kota sibolga yang dikonfirmasi pijar Tapanuli melalui sekretaris daerah, M.Yusuf Batu bara, rabu (7/9) di pintu keluar kantor DPRD Sibolga, terutama terkait upaya pemerintah kota sibolga terhadap akibat kenaikan harga BBM bagi warga sibolga dan sulitnya nelayan kota sibolga untuk memperoleh bbm dari SPBU.
“Kan baru beberapa hari kenaikan harga BBM, yang jelas tim saat ini sedang bekerja untuk mengkaji dampak dari kenaikan harga BBM yang bisa saja menyebabkan inflasi, sehingga apa langkah langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah kota sibolga untuk mengatasi hal tersebut ” jelas sekda sambil berlalu.(Juan)