SIMALUNGUN – Untuk meningkatkan kualitas kesehatan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun melalui Dinas Kesehatan menggelar pelatihan konseling menyusui bagi petugas medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas.
Gelar pelatihan ini berlangsung di Niagara Hotel Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, Sumut, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Pelatihan ini digelar dalam dua tahap yaitu tanggal 3-7 Juni 2024 dan tanggal 24 – 28 Juni 2024, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang ASI (Air Susu Ibu) dan cakupan ASI eksklusif.
“Kami menggelar pelatihan ini pada bulan lalu untuk menciptakan tenaga terlatih di Fasyankes (Fasilitas Pelayanan Kesehatan) Puskesmas dan RSUD yang memberikan pelayanan kesehatan Ibu dan anak,”kata Kadis Kesehatan Edwin Tony SM Simanjuntak, Pamatang Raya, Senin (15/7/2024).
Menurut Edwin, tenaga terlatih ini nantinya bertugas memberikan penyuluhan maupun informasi sekaligus membantu para ibu jika mengalami masalah pada saat menyusui.
“Dengan edukasi dan konseling menyusui diharapkan ibu hamil lebih siap menyusui anaknya yang baru lahir, sekaligus memberikan dukungan kepada para ibu yang baru melahirkan agar segera menyusui anak nya yang baru lahir,”jelas Edwin.
“Kami juga berharap agar para ibu pasca melahirkan tetap bersama sepanjang hari dengan anaknya dan memperhatikan bagaimana menyusui dengan benar,”kata Edwin menambahkan.
Selanjutnya Edwin menyampaikan, konseling juga dapat membantu para ibu yang sedang menyusui ketika menghadapi masalah dalam menyusui anaknya.
“Konseling ini juga membantu para ibu mengatasi masalah dalam menyusui anaknya dan memberikan penekanan kepada para ibu bahwa menyusui memberikan perlindungan, kenyamanan serta makanan terbaik bagi bayi sangat penting,”sebut Edwin.
Disampaikan Edwin, Konseling menyusui merupakan kegiatan intervensi kesehatan masyarakat yang efektif untuk meningkatkan angka pemberian ASI, mulai inisiasi menyusui dini hingga pemberian ASI secara eksklusif.
“Dan juga membantu mempertahankan menyusui anak hingga 2 (dua) tahun atau lebih, yang berkontribusi dalam upaya percepatan pencegahan stunting di Kabupaten Simalungun,”ujar Edwin.