Simalungun – Kliktodaynews.com Drainase memiliki peran yang sangat penting di kawasan berpenghuni. Sistem drainase yang baik membantu mencegah banyak persoalan, seperti mengurangi kemungkinan banjir, mengendalikan permukaan air tanah, erosi tanahm dan mencegah kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
Sistem drainase bisa dikatakan baik apabila bisa berhubungan secara sistematik antara satu dengan yang lainnya, yang bertujuan agar air mengalir atau berjalan dengan baik.
Namun proyek pengerjaan drainase yang dilaksanakan di kelurahan Sondi Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara berbanding terbalik dari tujuan dan fungsi drainase sehingga menuai protes dari warga sekitar.
Pasalnya parit yang dilaksanakan di jalan Sehat dan jalan Merenti Batu terkesan asal jadi dan diduga pekerjaan tidak sesuai dengan bestek yang dikerjakan oleh pihak-pihak terkait. Bukannya membuat aliran air menjadi lancar, parit justru menimbulkan masalah baru.
Salah seorang warga FS kepada kliktodaynews, Kamis, (28/1/2020) menyampaikan anggaran dana kelurahan yang dilaksanakan di kelurahan Sondi raya tahun 2020 lebih kurang 250 Juta yang alokasikan untuk membangun parit di 3 titik yang berbeda.
“Ini adalah proyek abal-abal dan asal jadi, dan tidak punya perencanaan yang matang,” ujar FS.
FS menambahkan tidak ada saluran buangan air sehingga air tergenang di depan rumah warga, kalau menurut saya hanya menghabiskan anggaran saja,”ucapnya
FS menilai, pembangunan drainase di lingkungan tempat dia tinggal tak sesuai dalam rencana pembangunan Pemerintah. Sebab proyek pekerjaannya diduga asal jadi dan terindikasi ajang korupsi.
“Sebenarnya, warga khusus jalan Sehat dan jalan Merenti Batu sudah resah keberadaan proyek ini, karena pengerjaan proyek membuat masalah baru,”tambah Saragih.
Sementara saat dikonfirmasi terkait pembangunan saluran drainase yang diduga asal jadi, Janderasman Saragih Lurah Sondi Raya mengakui bahwa pembangunan tersebut kurang perencanaan yang matang.
“Ya memang saluran itu menimbulkan genangan air terutama kepada kedua rumah yang berada di dekat saluran itu. Seharusnya perencanaan parit itu ditinggikan tapi kalau pondasi ditinggikan yang punya rumah akan terbebani keluar masuk terhalang” ujar Lurah.
Lanjut dia, kalau mengenai agar tidak menjadi genangan air, kita sudah mengorek lantainya agar air meresap ke tanah. Kalau nilai proyek itu Rp 120.000.000,00, ujarnya kepada awak media.(TOM/KTN)