Sosialisasikan Harga Pupuk Subsidi Melebihi HET, Kadis Pertanian Tak Berani Tegur Kordinator saat Rapat dengan Pengusaha Kios

Bagikan :

SIMALUNGUN – Kliktodaynews.com Kepala ko Dolok Panribuan mensosialisasikan harga pupuk bersubsidi naik melebihi harga HET ( Harga Eceran Tertinggi). Ruslan Sitepu selaku kepala dinas pertanian di kabupaten Simalungun mengaku kepada wartawan kliktodaynews.com akan menegur pensosialisasian harga tersebut..

Bahkan, setelah berita terbit terkait “sosialisasikan-harga-pupuk-naik-ruslan-sebut-akan-tegur-kordinator-pertanian”. Ruslan menghubungi kru media ini sampai beberapa kali dengan tegas akan menegur atas pensosialisasian itu. Dan kadis pertanian akan berusaha datang ke kecamatan Dolok Panribuan.

“Pagi ini saya sampai disana” ujar Ruslan dari seluler, Jumat 07/05/2021.

Namun faktanya, setelah kadis pertanian datang ke kantor BP3 (Balai Pelaksana Penyuluhan Pertanian) yang berada di kecamatan Dolok Panribuan Kabupaten Simalungun Sumut, kedatangan kadis tersebut hanya untuk mencari solusi bukan untuk menegur atas pensosialisasian itu.

“Sebenarnya saya tidak diundang ibu Rolli ini. Saya tau ada undangan berkumpul disini makanya saya datang. Apa permasalahannya mari kita pecahkan” ujar Ruslan Sitepu pada saat pertemuan dengan pengusaha Kios dan distributor untuk membahas harga eceran dan mencari solusi yang tepat.

Baca juga: https://kliktodaynews.com/uncategorized/sosialisasikan-harga-pupuk-naik-ruslan-sebut-akan-tegur-kordinator-pertanian/

Sementara menurut beberapa pengusaha kios membeberkan persoalan terkait mahalnya pupuk bersubsidi difaktori dari ongkos bongkar muat, membuat surat, foto copy KTP. Sehingga mereka menjadikan kepengurusan surat surat menjadi satu harga dengan pupuk bersubsidi.

“Kami sebenarnya bukan banyak mengambil untung, tapi untuk jasa bongkar muat kami juga yang nanggung. Untuk memfrinter surat surat juga kami yang menanggung. Jadi mau dari mana dana kami?” Ujar salah seorang pemilik kios.

Pangulu Negeri Dolok Carter Purba, dalam pertemuan tersebut menyampaikan supaya harga dan langkanya pupuk bersubsidi supaya diatasi, sebab kendati demikian, petani itu pun tidak akan menderita, pinta Carter.

Sementara menurut beberapa Pangulu yang hadir, diduga tidak mengetahui peraturan harga pupuk bersubsidi yang telah ditetapkan oleh pemerintah dari kementerian pertanian. Sebab, dalam Amatan jurnalis kliktoday.news salah satu dari Pangulu menyalahkan masyarakat.

“Terkait harga ini, masyarakat tani ini udah dikasihani minta jantung” sebut Duames Sirait.

Menanggapi permasalahan tersebut, Kadis Pertanian mengatakan penggabungan harga dengan biaya tambahan tidak diperbolehkan, dikarenakan ada aturan sesuai peraturan pemerintah kementerian pertanian tentang harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi tersebut.

“Itu tidak boleh, dan jangan membebankan bongkar muat ke harga yang ditetapkan. Kalau masyarakatnya mau, bilang orang itu membongkar dan memfoto copy surat suratnya” kata Ruslan sembari menghimbau supaya pengusaha kios jangan menjual pupuk di luar dari erdkk.

Ruslan mengaku telah ditegur oleh Radiapoh Hasiholan Sinaga terkait permasalahan pupuk bersubsidi yang telah lama menjamur persoalannya beberapa tahun terakhir. Hingga saat ini, permasalahan itu yang terjadi.

“Semalam sepertinya saya dimarahi bapak Bupati. Bupati tidak mau pupuk ini bermasalah. Dia mau pupuk ini sampai ke kelompok tani dan anggotanya, karena pak Radiapoh visinya untuk menyejahterakan rakyat” kata Ruslan. (TOM/KTN)

Bagikan :