Rumah-rumah warga yang berada di pinggiran sungai terendam lumpur, dan banyak kotoran masuk ke dalam rumah mereka, menyebabkan kerugian material yang cukup besar.
Camat Dolok Batu Nanggar, Supardi, S.E., dan Lurah Serbalawan langsung bergerak cepat melakukan pendataan terhadap rumah warga dan bangunan sekolah yang terdampak. Hasil pendataan ini segera dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun untuk tindakan lebih lanjut, termasuk melaporkannya kepada Bupati Simalungun guna mendapatkan dukungan dan bantuan yang lebih terstruktur.
Untuk mempercepat proses pemulihan, personel gabungan dari TNI dan Polri dikerahkan ke lapangan. Mereka membersihkan area yang terdampak banjir, terutama di Sekolah Alwasliyah. Dalam proses pembersihan, digunakan mobil pemadam kebakaran untuk menyemprotkan air dan membersihkan lumpur yang menumpuk di dalam kelas dan halaman sekolah. Selain itu, personel juga menggunakan alat-alat manual untuk mengangkat lumpur dan kotoran yang menghalangi.
Forkopimca Dolok Batu Nanggar segera mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai dinas terkait untuk menyusun langkah-langkah penanganan selanjutnya. Salah satu langkah yang diambil adalah mendirikan dapur umum untuk menyediakan makanan bagi warga yang terdampak banjir. Langkah ini diambil agar kebutuhan dasar warga dapat terpenuhi selama masa pemulihan.
Selain itu, hadir dalam upaya penanganan banjir ini, antara lain Danramil 05 Serbalawan, Kapten Inf B. Panjaitan; Kapolsek Serbalawan, AKP Syamsul Bahri Dalimunthe, S.H., M.H.; personel dari Koramil 05 Serbalawan, Polsek Serbalawan, Puskesmas Serbalawan, serta petugas dari BPBD Kabupaten Simalungun.