Sidak Komisi I di Talun Rejo Tidak Buahkan Hasil, Polisi Diminta Tangkap Pangulu

Bagikan :

Pematang Bandar-Kliktodaynews.com Terkait pungutan liar di Nagori Talun Rejo Kecamatan Pematang Bandar Kabupaten Simalungun. Komisi I DPRD Simalungun sidak ke Kecamatan tersebut. Pungli Dana BLT dan BST dampak Covid-19 tersebut dilakukan para aparatur Nagori mulai dari sekretaris Nagori, Gamot dan Kaur Nagori diduga atas perintah Pangulu Nagori Talun Rejo.

Agenda sidak tersebut digelar di Aula Harunguaan Kantor Camat Pematang Bandar Jum’at (19/6/2020) sekitar pukul 10,00 Wib. Dihadiri Pangulu Nagori Talun Rejo Waris, Gamot, Maujana dan LPMN. Turut juga tampak hadir Camat Pematang Bandar Juraini Purba dan perwakilan Polsek Perdagangan. 

Pertemuan itu, , meminta agar kutipan yang dilakukan tidak terulang kembali. Anggota Komisi I sekaligus Wakil Ketua DPRD Simalungun Sastra Joyo Sirait menyayangkan terjadinya pengutipan yang dilakukan oleh perangkat Nagori. Ia bertanya berapa pagu anggaran dana awal untuk penanggulangan Covid-19? Diketahui ternyata Pangulu mengalokasikan Dana Desa tersebut sebesar Rp 50,000,000. Dan yang disalurkan hanya sebesar Rp 15,000,000. 

Pengutipan tersebut tidak dapat dibenarkan sama sekali dan terkait perangkat Maujana tidak peduli dengan persoalan pungli tersebut.sangatlah disayangkan Sastra didalam gelar pertemuan. Demikian halnya yang disampaikan Aripin Panjaitan dari Fraksi PDIP dia sangat malu, karena pungli ini terjadi dikampung halamannya sendiri.

Salah satu tokoh masyarakat Nagori Talun Rejo TB Purba terlihat kesal saat menyampaikan pendapat,”masa Maujana dan Kaur tidak mengetahui adanya pungli, toh salah satu pelakunya Kaur kok. jangan saat gelar pertemuan semuanya buang badan,”ujarnya.

Tokoh Pemuda Talun Rejo M. Tampubolon mengatakan hal otu diproses secara hukum. “Bukan himbauan dan saran jangan mengulangi kembali, tegas dong jadi wakil rakyat,” ucapnya dengan kesal.

Beberapa warga menyampaikan tetap akan melaporkan hal ini ke pihak berwajib secara resmi, karena persoalan ini sepertinya terkesan dibungkam dan dibiarkan, padahal intruksi Presiden siapa yang melakukan Pungli agar digigit keras.(KHARUDDIN/KTN)

     
Bagikan :