Ini adalah hasil dari intelligence yang kuat dan koordinasi solid antar personel dalam menggempur jaringan narkoba,” ungkap Kasat Narkoba menjelaskan strategi operasi.
Operasi pembersihan ini menghasilkan sitaan barang bukti yang spektakuler: sabu-sabu seberat 1.109,85 gram (lebih dari 1,1 kilogram), ganja 423,24 gram, biji ganja 20,68 gram, dan pil ekstasi 29 butir. Penyitaan sabu terbesar terjadi pada Mei 2025 dengan 587,25 gram dalam satu operasi besar yang membongkar jaringan distributor utama.
“Penyitaan sabu-sabu mencapai 1.109,85 gram merupakan pukulan mematikan bagi jaringan pengedar kristal maut di Simalungun. Operasi Mei yang menyita 587,25 gram sekaligus telah melumpuhkan jalur distribusi utama mereka,” ucap AKP Henry Salamat Sirait dengan tegas.
Tren operasi menunjukkan eskalasi yang konsisten sepanjang periode tersebut. Dimulai dari Januari dengan 11 kasus dan 17 tersangka, mengalami lonjakan signifikan di Februari dengan 19 kasus dan 31 tersangka. Maret mencatat 15 kasus dengan 20 tersangka, dilanjutkan konsolidasi strategis di April dengan 9 kasus dan 10 tersangka sebelum meledak di Mei dengan 26 kasus dan 28 tersangka.
“Setiap bulan memiliki karakteristik operasi yang berbeda. Februari menjadi momentum breakthrough, April kami gunakan untuk rekonsolidasi kekuatan, kemudian meluncurkan serangan gencar di Mei dan Juni yang menghasilkan tangkapan besar,” ujar Kasat Narkoba menjelaskan dinamika operasional.
Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus mencapai 70 persen dengan 77 kasus dari 110 yang berhasil diselesaikan. Capaian ini menunjukkan tidak hanya kemampuan dalam pengungkapan kasus, tetapi juga keahlian dalam memproses hingga ke tahap penuntutan yang berkualitas.