SIMALUNGUN – Kliktodaynews.com|| INTAN Soetandi sudah setahun ini menekuni usaha rumahan yang memproduksi bubuk teh kemasan dengan nama Soetandi Teh di Nagori Purbasari, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
“Saya mulai Mei 2021. Sudah setahunan lebih,” kata Intan Soetandi dalam wawancara khusus di DL Cafe Jalan Maluku, Kota Pematangsiantar, Senin (08/08/2022).
Intan Soetandi yang didampingi orangtuanya, Maryono, menyampaikan bahwa ide untuk memulai usaha pengemasan bubuk teh tersebut, karena dirinya sangat senang menikmati teh.
“Saya penggemar teh. Saya melihat adanya peluang pasar untuk bubuk teh kemasan. Apalagi perkebunan teh Tobasari, Sidamanik sudah membuka peluang kepada pengusaha untuk mendapatkan bahan baku teh,” kata Intan Soetandi.
Yang lebih kuat mendorong Intan Soetandi lebih menekuni bisnis bubuk teh tersebut, karena pasarnya masih terbuka.
Kemudian bahan bakunya tidak susah ditemukan dan sangat terjangkau jaraknya.
“Selain kebun Tobasari memberi peluang untuk pembelian bahan baku teh, pasarnya pun terbuka,” kata Intan Soetandi yang sampai saat ini sudah mempekerjakan hingga 8 karyawan, dua diantaranya adalah tenaga pemasaran.
Karyawan yang mayoritas adalah ibu-ibu dengan status janda itu, mendapatkan upah di kisaran Rp40.000 dan Rp60.000 per hari.
“Sementara ini kita sesuaikan dengan capaian produksi. Jika ada kelebihan jam kerja, kita berikan juga uang lembur,” kata Intan Soetandi.
Kemasan dengan nama baru
Dalam perjalanan mengembangkan usaha pengemasan bubuk teh tersebut, di enam bulan terakhir ini, Intan Soetandi memberanikan diri untuk menampilkan kemasan dengan nama RAPI Teh.
Bagi Maryono, nama tersebut bermakna pada organisasi yang sudah demikian lama diikutinya yakni Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI).
“Kualitas tidak jauh beda dengan Soetandi Teh, boleh dikatakan sama. Pemilihan nama ini hanya berkaitan dengan organisasi. RAPI kan ada di mana-mana dan ke depan ya kita harapkan dapat menjadi salah satu pasar produk kita,” kata Maryono.